Internasional

Inflasi "Makan Korban", Inggris Terancam Mogok Massal

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 18/08/2022 19:59 WIB
Foto: REUTERS/HENRY NICHOLLS

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi tinggi membuat masalah baru di Inggris. Puluhan ribu orang diperkirakan akan melakukan pemogokan masal selama dua hari berturut-turut.

Mereka adalah para pekerja, meliputi staf kereta api dan pos hingga buruh pelabuhan. Inflasi disebut telah mengiris nilai upah yang mereka dapatkan.

"Kami akan terus melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan pekerjaan, gaji, dan kondisi selama krisis biaya hidup ini," kata kepala serikat utama Inggris, Unite, Sharon Graham, dikutip AFP, Kamis (18/8/2022).


Inggris memang mencatat inflasi yang tinggi. Data Rabu menunjukkan inflasi negeri itu di atas 10%, menjadi yang tertinggi dalam 40 tahun.

Setidaknya ada dua penyebab. Pertama naiknya harga energi dan kedua adalah melejitnya harga makanan.

Bank of England sendiri telah memperkirakan inflasi ke atas 13% tahun ini. Bahkan, bank sentral meramal ekonomi Inggris banal jatuh ke dalam resesi yang dalam dan tahan lama.

"Rekor penurunan upah riil ini menunjukkan kebutuhan vital bagi serikat pekerja seperti Unite untuk mempertahankan nilai gaji pekerja," kata Graham lagi.

"Upah tidak mendorong inflasi," tambahnya lagi menanggapi pemikiran sejumlah pihak bawah langkah kenaikan gaji mendorong inflasi.

Sebenarnya sejumlah perusahaan sempat melakukan kesepakatan untuk membatalkan mogok. Ini berhasil pada beberapa perusahaan seperti British Airways dan staf di bandara Heathrow.

Namun, kelompok lobi bisnis Inggris, CBI mengaku memang tak semua perusahaan, mampu membayar kenaikan gaji yang cukup besar untuk mengimbangi inflasi. Namun ditegaskan, pengusaha melakukan yang terbaik guna mendukung pekerja.

Di sisi lain, analis memperkirakan pemogokan lebih besar lagi akan berlangsung setelah musim panas karena inflasi terus meningkat. Pemogokan juga diyakini diikuti kelompok guru dan petugas kesehatan.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025