
Ada Menteri Nyalon 2024, Tak Disangka Jokowi Komentar Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Persiapan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 semakin dekat. Sejumlah nama bakal calon presiden dan wakil presiden pun sudah beredar di kalangan masyarakat.
Beberapa nama bakal calon presiden/wakil presiden (bacapres/bacawapres) merupakan menteri di dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Sebagian publik pun khawatir kinerja para menteri itu terganggu, apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang turut berdampak kepada perekonomian nasional. Lantas, apa tanggapan Jokowi terkait hal tersebut?
"Kekhawatiran itu wajar, wajar-wajar saja. Tapi menteri yang telah dilantik itu kan sudah janjian di awal bahwa mereka harus bekerja keras, harus mengutamakan rakyat, mengutamakan tugas-tugas negara," ujar Jokowi dalam Economic Update 2022 yang ditayangkan pada program Squawkbox, Kamis (18/8/2022). Wawancara ini turut dipersembahkan oleh "BNI For Stronger Indonesia".
"Tapi kalau memang ada yang masuk ke, ingin masuk ke politik, dan menjadi kandidat di 2024, saya juga tidak melarang karena apapun ini adalah demokrasi. Tetapi jangan sampai meninggalkan tugas-tugas utama untuk rakyat, untuk negara," lanjutnya.
Perihal nasib para menteri yang ikut berkontestasi dalam pesta demokrasi 2024, Jokowi mengaku akan taat aturan. Apabila ketentuannya mengharuskan mereka untuk mundur, maka penggantian akan dilakukan.
"Kalau aturannya tidak, ya asal bekerja sesuai dengan tugas yang kita berikan, saya kira nggak ada masalah," kata Jokowi.
Lalu, apakah eks wali kota Solo ini sudah memiliki sosok yang dijagokan dalam pilpres mendatang?
"Jagoan kan banyak, tapi apapun yang milih kan rakyat. Yang menentukan, yang bisa menyajikan kandidat itu adalah partai politik atau gabungan partai politik. Itu yang harus kita ingat. Kemudian yang menentukan, yang memilih itu adalah rakyat," ujar Jokowi.
"Tetapi yang ingin saya sampaikan jangan sampai ada fanatisme yang berlebihan. Kemudian juga jangan anarkis. Selalu saya ingatkan pentingnya kerukunan, pentingnya persatuan, dan yang jelas presiden ke depan memang harus bekerja keras karena tantangan-tantangan dunia yang kita hadapi ini semakin tidak ringan, semakin berat, semakin sulit," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Menteri Jokowi Siap Maju Pilpres 2024
