
Skandal Besar Jerman! Seret Kanselir, 100 Bank 1000 Tersangka

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal besar terjadi di Jerman. Ini menyeret Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Bahkan, Scholz akan dipanggil ke parlemen minggu ini. Hal itu terkait perannya dalam menangani penggelapan pajak bernilai miliaran euro.
Hal ini sebenarnya berhubungan dengan kasus skema "cum ex" sekitar tahun 2016. Ini adalah skema yang melibatkan penjualan atau pertukaran saham pada saat dividen siap untuk diberikan pemegang saham.
Pada skema itu, bank dan investor dengan cepat memperdagangkan saham perusahaan sekitar hari pembayaran dividen. Dengan begitu mengaburkan kepemilikan saham serta membuat banyak pihak salah mengklaim potongan pajak atas dividen.
Celah itu, yang kini telah dilarang di Jerman, melibatkan 100 bank dan 1000 tersangka, tersebar di empat benua. Saat ini, hal itu pun akhirnya berubah menjadi skandal dan mengarah ke politik Jerman.
Kasus mulai hidup lagi di 2022 ini, setelah jaksa menyelidiki kota Hamburg. Perlu diketahui Scholz di 2011 adalah wali kotanya.
Penyelidik menemukan uang tunai 200.000 euro di brankas seorang politis lokal. Ini akhirnya menyeret pengganti Angela Merkel tersebut.
Perlu diketahui saat ini koalisi pemerintahan Scholz terpecah. Belum lagi tekanan publik karena ketidakpuasan yang meningkat akibat biaya energi yang melonjak setelah perang Rusia dan Ukraina pecah.
Mengutip Reuters, Scholz sendiri akan menghadap ke anggota parlemen lokal di Hamburg, Jumat mendatang. Mereka disebut juga sedang menyelidiki, mengapa ketika Scholz menjadi wali kota, dibutuhkan kementerian keuangan bagi otoritas lokal untuk memindahkan dan menuntut pembayaran jutaan euro, dari sebuah bank lokal penting Warburg.
Sebenarnya Scholz telah menolak "saran intervensi politik atas nama bank". Tetapi anggota parlemen setempat mengatakan masalah itu belum diselesaikan
"Kecurigaan pengaruh politik harus dibersihkan. Scholz harus memberikan semua faktanya," kata politisi Christian Democrat, Goetz Wiese yang akan menanyakan kepada Scholz, dikutip Kamis (18/8/2022).
Sebelumnya, Scholz memang telah jadi pusat perhatian karena skandal Wirecard, perusahaan pemroses pembayaran dan penyedia jasa keuangan Jerman yang terdaftar di Bursa Frankfurt. Hal tersebut terjadi saat kampanye pemilihan 2021.
Wirecard AG kehilangan kas miliaran euro alias triliunan rupiah, di mana dana yang hilang tersebut mewakili sekitar seperempat neraca Wirecard. Namun dirinya tetap melenggang ke kursi kanselir Jerman.
Namun mantan anggota parlemen, Fabio De Masi mengatakan kali ini bisa berbeda. Dialah yang menyelidiki kasus ini dan skandal Wirecard.
Tahun lalu, Scholz sudah bertemu dengan anggota parlemen Hamburg dan kemudian mengakui bertemu dengan ketua Wardburg saat itu beberapa kali. Dia juga mengatakan tidak mengingat detail, serta juga membantah menggunakan pengaruhnya sebagai wali kota untuk menunda pembayaran kembali dana.
(npb/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Geger, Tabungan Nasabah Bank-bank Kecil Terancam Hilang