RAPBN Jokowi 2023 Rp 3.041 T, Alokasi Terbesar Untuk Apa?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 17/08/2022 15:35 WIB
Foto: Infografis/RAPBN 2023 Jokowi Bernilai Rp 3.041 T/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo telah membacakan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 kemarin Selasa (16/8/2022). Jokowi menjelaskan, ke depan pemerintah akan terus waspada, karena risiko gejolak ekonomi global masih tinggi. Perlambatan ekonomi dunia tetap berpotensi mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.

"Ketidakpastian global tidak boleh membuat kita pesimistis. Dalam delapan tahun terakhir, kita telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif," jelas Jokowi.

Transformasi struktural, kata Jokowi akan terus dipacu untuk membangun mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih solid dan berkelanjutan. Hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi juga akan diperkuat, ekonomi hijau terus didorong, dan penggunaan produk dalam negeri harus diprioritaskan.


Keseimbangan kebijakan makro-fiskal juga terus dijaga. Selain itu, kata Jokowi konsolidasi fiskal menjadi sangat krusial. Kesehatan APBN ditingkatkan agar adaptif dan responsif dalam jangka menengah dan panjang.

"Arsitektur APBN tahun 2023 harus mampu meredam keraguan, membangkitkan optimisme, dan mendukung pencapaian target pembangunan, namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi," ujarnya.

Belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp 3.041,7 triliun, turun dari outlook 2022 yang sebesar Rp 3.169,1 triliun. Belanja negara dalam RAPBN 2023 meliputi, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.230 triliun, serta transfer ke daerah sebesar Rp 811,7 triliun.



(cap/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hujan Bantuan Langit Gaza - Presiden RI Marah ke Presiden AS

Pages