RAPBN 2023 & Nota Keuangan

Jokowi Ramal Dolar AS Tembus Rp 14.750 di 2023

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Selasa, 16/08/2022 14:42 WIB
Foto: Pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022 - 2023. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presien)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari tekanan global pada 2023 akan semakin besar. Pasar keuangan dimungkinkan alami gejolak dan memukul nilai tukar rupiah.

Jokowi mengasumsikan rupiah masih akan bergerak stabil sepanjang tahun, seperti pada 2022.


"Rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp14.750 per US Dollar," ungkap Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR/DPR, Selasa (16/8/2022)

Jokowi menuturkan risiko gejolak ekonomi global masih tinggi. Perlambatan ekonomi dunia tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.

Konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia.

Bank Sentral di banyak negara melakukan pengetatan kebijakan moneter secara agresif. Pengetatan telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangan di banyak negara berkembang.

"Konsekuensinya, nilai tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan," jelasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil