Jokowi Pamer Kekuatan Ekonomi RI, Simak!

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
16 August 2022 14:29
Pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022 - 2023. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presien)
Foto: Pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022 - 2023. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presien)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 beserta nota keuangannya. Pelaksanaan APBN 2023 memiliki modal kuat karena ekonomi Indonesia masih sehat.

"Alhamdulillah, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat. Pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01% di Triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44% di Triwulan II 2022," kata Jokowi dalam pidato di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Salah satu kekuatan ekonomi Tanah Air, lanjut Kepala Negara, adalah perdagangan internasional. Ekspor tumbuh tinggi, sehingga menopang surplus neraca perdagangan. Bahkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 27 bulan beruntun.

"Tingginya kinerja ekspor juga didukung oleh sektor pertambangan seiring meningkatnya harga komoditas global," tutur Jokowi.

Sektor manufaktur, yang menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi lapangan usaha, juga tetap sehat. Ini terlihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang terus bertahan di atas 50, yang artinya terjadi ekspansi.

"PMI meningkat menjadi 51,3, mencerminkan arah pemulihan yang semakin kuat pada Semester II," ujar Jokowi.

Kekuatan sektor manufaktur, tambah Jokowi, didorong oleh proses hilirisasi yang terus digalakkan. Jokowi menegaskan Indonesia harus menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam dengan melakukan hilirisasi.

"Sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat menopang tingginya kinerja ekspor nasional. Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi industri yang kita jalankan sejak 2015. Sektor transportasi dan akomodasi yang paling terdampak pandemi juga mulai mengalami pemulihan," sebut Jokowi.

Dari sisi inflasi, demikian Jokowi, Indonesia juga masih relatif aman. Dibandingkan negara lain, inflasi Indonesia yang masih di bawah 5% cukup rendah.

"Laju inflasi Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Per Juli, tingkat inflasi Indonesia sebesar 4,9% year-on-year," katanya.

Kunci sukses Indonesia dalam meredam inflasi, menurut Jokowi, adalah APBN. Tahun ini, pemerintah menambah anggaran subsidi dan kompensasi sehingga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis Pertalite tidak perlu naik.

"Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp 502 triliun," Jokowi bilang.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular