Top! RI Peringkat Kedua Produksi Padi di Asean, Ini Buktinya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
14 August 2022 16:15
Presiden Joko Widodo Menerima Penghargaan dari International Rice Research Institute Kepada Pemerintah RI. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo Menerima Penghargaan dari International Rice Research Institute Kepada Pemerintah RI. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dikatakan menjadi negara dengan tingkat produktivitas padi dengan urutan nomor kedua tertinggi di Asia Tenggara. Peningkatan produktivitas padi itu ditengarai oleh beberapa program yang dijalankan pemerintah Indonesia.

Adapun program itu diantaranya berupa peningkatan produksi beras, melalui pengembangan varietas unggul intensifikasi, ekstensifikasi, pemupukan yang lebih baik dan bijak. Juga pembangunan bendungan dan perbaikan saluran irigasi, mekanisasi pemberian kredit usaha rakyat dan pendampingan serta penguatan kelembagaan petani.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan, program tersebut, telah meningkatkan produktivitas padi sehingga Indonesia berada di nomor dua tertinggi di Asia Tenggara. "Program-program di atas juga telah menyebabkan ketersediaan beras kita relatif aman," kata Arif dalam sambutannya yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (14/8/2022).

Seperti yang diketahui, Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI). Rektor IPB Arif Satria mengatakan penghargaan ini terasa sangat bermakna di tengah ancaman krisis yang dihadapi dunia sekaligus menjadi hadiah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

Menurut dia, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, komitmen dan arahan dari Presiden Joko Widodo tentang kedaulatan pangan. Selain itu juga akumulasi usaha pemerintah Indonesia baik oleh Kementerian Pertanian maupun kementerian lembaga lainnya untuk menindaklanjuti arahan presiden.

Berdasarkan data survei stok beras yang dilakukan oleh BPS, Indonesia berada di kisaran 9,7 hingga 10,2 juta ton pada periode April hingga Juni 2022.

Keberhasilan program tersebut juga ditopang oleh meningkatnya diversifikasi pangan yang telah menurunkan konsumsi beras.

Sebagai negara penghasil beras terbesar ketiga di dunia setelah China dan India, RI memang masih dihadapkan pada banyaknya jumlah penduduk dan tingginya konsumsi beras per kapita.

Selama 5 tahun terakhir konsumsi beras telah menurun dari 98 kg per kapita tahun 2016, menjadi 94,4 kg per kapita pada tahun 2021. Ke depan, angka konsumsi per kapita ini masih dapat diturunkan hingga 85 kg per kapita sesuai rekomendasi pola pangan harapan.

Syaratnya harus diimbangi dengan peningkatan diversifikasi konsumsi pangan karbohidrat dan peningkatan konsumsi sayuran buah kacang-kacangan serta pangan hewani untuk menjaga mutu gizi konsumsi pangan masyarakat Indonesia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tenang.. Jerami Emang Kena PPN, Tapi Beras Enggak Kok!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular