China Mau Latihan Militer Gede-Gedean dengan Tetangga RI

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
13 August 2022 20:30
Pasukan militer China menggelar latihan menembak di perairan Taiwan pada Sabtu (30/7) di lepas pulau Pingtan di Provinsi Fujian. (Getty Images/Annabelle Chih)
Foto: Pasukan militer China menggelar latihan menembak di perairan Taiwan pada Sabtu (30/7) di lepas pulau Pingtan di Provinsi Fujian. (Getty Images/Annabelle Chih)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA akan melakukan latihan militer skala besar dengan tentara Thailand pada Minggu, (14/8/2022). Gelaran militer ini diadakan tatkala Beijing baru saja menyelesaikan latihan tentaranya di sekitar Taiwan.

Dalam laporan media milik Partai Komunis China Global Times, latihan ini akan berfokus pada kemampuan kedua Angkatan Udara (AU) dalam menghalau ancaman. Kegiatan yang dinamakan "Falcon Strike 2022" itu akan diadakan di Pangkalan AU Thailand di Udon Thani.

Latihan tersebut adalah yang kelima kali diselenggarakan sejak 2015 lalu. Kegiatan ini sempat terganjal Covid-19 sehingga tidak diadakan dari tahun 2019 hingga 2022.

"Subjek latihan utama tahun ini termasuk dukungan udara, serangan darat, dan operasi kekuatan. AU China akan mengirim pesawat tempur, kapal perusak, dan pesawat peringatan dini," tulis keterangan Kementerian Pertahanan China, Jumat (12/8/2022).

Seorang sumber merinci bahwa PLA diperkirakan akan mengirim enam jet tempur J-10C/S, sebuah pesawat pengebom tempur JH-7AI, dan sebuah pesawat peringatan dini dan kontrol udara Shaanxi KJ-500 untuk ambil bagian dalam operasi tersebut.

Di sisi Thailand, Bangkok akan mengerahkan lima pesawat Gripen, tiga pesawat serang Alphajet dan satu pesawat peringatan dini dan kontrol SAAB 340 AEW.

Latihan ini sendiri diadakan tatkala Beijing telah menggelar latihan militer besar di sekitar Taiwan. Ini dilakukan tatkala Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan yang notabenenya masih dalam klaim China. Washington sendiri memang dikenal telah menjadi rival dari Negeri Tirai Bambu

Sementara itu, AS sendiri sedang menggelar latihan militer dengan Indonesia. Latihan itu dinamakan Garuda Shield 2022 dan melibatkan hingga 4 ribu personel militer.

Pakar militer China Song Zhongping mengatakan latihan dengan Thailand ini memberikan ruang bagi Beijing untuk mempelajari cara kerja alutsista buatan Barat. Pasalnya, Thailand cukup banyak menggunakan alutsista Barat.

"Ini juga merupakan proses belajar satu sama lain. RTAF (AU Thailand) dapat mengalami perubahan Angkatan Udara PLA dalam beberapa tahun terakhir dari jarak dekat, dan juga membuat pemikiran dan pilihan baru untuk kebutuhan pengembangan militernya di masa depan," ujarnya.

Lebih lanjut, Song mengatakan latihan ini merupakan bukti bagaimana beberapa negara ASEAN seperti Thailand memutuskan untuk bersikap netral dalam menyikapi rivalitas antara AS dan China. Ia merasa negara ASEAN lebih mencari kerjasama untuk memaksimalkan kemampuan mereka sendiri

"Terlepas dari rayuan dan tekanan AS yang terus menerus, negara-negara ASEAN, termasuk Thailand, tidak ingin memihak antara Beijing dan Washington, apalagi menjadi pion AS untuk menahan China."

"Mereka lebih memilih untuk memperkuat pertukaran politik dan militer dengan lebih banyak negara untuk memastikan maksimalisasi kepentingan mereka sendiri," tambahnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Kerja Remote di China Makin Marak, Ini Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular