RI Sebagai Ring of Fire, Dikaruniai Harta Karun Super Langka!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
11 August 2022 15:00
Rare earth element atau yang juga dikenal dengan sebutan logam tanah jarang (LTJ) . (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Rare earth element atau yang juga dikenal dengan sebutan logam tanah jarang (LTJ) . (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki potensi harta karun super langka yang berlimpah, dalam hal ini harta karun super langka itu adalah Logam Mineral Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth element (REE). Hal itu karena diketahui Indonesia masuk ke dalam negara yang dicap sebagai ring of fire atau negara yang letak geografisnya berada di lintasan gunung api.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono. Ia mengatakan bahwa Indonesia sebagai ring of fire mulai dari Sumatera Utara sampai Sumatera Selatan, hingga Pulau Jawa sampai ke Timur merupakan jalur vulkanik.

Alhasil disepanjang jalur tersebut terdapat potensi mineralisasi, yang berasal dari batuan juga dari juga buminya. "Kita ketahui untuk logam tanah jarang/LTJ yang saat ini asosiasinya dengan jalur timah makanya kita cari jalur timah mulai Sumut sampai Timur. Di Sumatera Utara di daerah Parmonangan ada juga itu endapan LTJ di situ terus ke arah Kalimantan Barat, Sulawesi Barat itu ada beberapa endapan yang setelah dicek ada LTJ," ungkap Eko di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Lebih lanjut, pihaknya sendiri telah melakukan penyelidikan terkait dengan adanya logam tanah jarang di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya di Bangka Belitung di dalam proses kandungan timah. Termasuk yakni ada di dalam kandungan Lumpur Lapindo, Sidoarja, yang saat ini potensi sedang diselidiki berupa mineral kritis seperti Lithium dan Stronsium.

Seperti yang diketahui saat ini, Indonesia masih dalam proses pengembangan pencarian sumber daya alam logam tanah jarang itu. Eko mengakui, bahwa Indonesia masih perlu banyak belajar mengenai mineral yang disebut mineral kritis tersebut. Mengingat, sejauh ini baru China yang paling pesat dalam pengembangan LTJ.

"Namanya juga mineral jarang, keberadana hanya di lokasi tertentu gak semua negara punya. Karena jarang, hukum ekonomi barang langka dan jarang barangnya mahal, lebih jauh dari batu bara misalnya, coba dilihat lithium berapa harganya. Tapi memang mahal itu per gramnya," ungkap Eko.

"Namun potensi itu ada, tahunya dari mineral kritis tadi sebenarnya sudah dideteksi keberadaannya bersamaan dengan mineral utama saat menggali timah, di situ ada LTJ nya ternyata," kata Eko.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Lain Pasti Iri, RI Punya 'Harta Karun Super Langka'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular