
Perintah Jokowi ke Sri Mulyani Cs: Racik Skenario Terburuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk melakukan simulasi skenario terburuk terhadap perekonomian tahun depan, apabila di tengah jalan terjadi suatu gejolak yang tidak diinginkan.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers usai sidang kabinet paripurna di kantor pers, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022). Perintah itu disampaikan Jokowi dalam sidkab paripurna yang digelar tertutup.
"Presiden meminta untuk melakukan simulasi stressed test kalau kondisi global tidak membaik," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengemukakan stressed test tersebut dilakukan untuk menakar situasi tahun depan terhadap perekonomian nasional yang sampai saat ini tidak pasti. Simulasi juga diharapkan dapat membuat kas keuangan negara sebagai bantalan siap.
"Jadi skenario tahun depan jika gejolak lebih besar dari yang kita asumsikan," kata Sri Mulyani.
Perintah yang disampaikan Jokowi ini terbilang wajar. Jokowi sebelumnya mendapatkan 'bisikan' dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun lembaga internasional lainnya bahwa ekonomi dunia pada tahun depan lebih gelap dari tahun ini.
"Sebetulnya dunia ini mau ke mana?," kata Jokowi menirukan pembicaraannya dengan para petinggi negara dan lembaga internasional.
Mereka, kata Jokowi, menyampaikan bahwa tahun ini dunia akan mengalami kesulitan. Namun, kesulitan yang dialami saat ini pun masih akan berlanjut pada tahun depan, di mana situasi diibaratkan bakal semakin 'mencekam'.
"Beliau menyampaikan, presiden Jokowi tahun ini kita akan sangat sulit, terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, PBB maupun lembaga internasional lainnya seperti IMF dan Bank Dunia memperkirakan akan ada 66 negara yang ekonominya akan ambruk. Bahkan, ada 320 juta orang di dunia yang sudah berada pada posisi kelaparan akut, di mana sebagian besarnya sudah terjadi.
Jokowi menjelaskan, semua negara juga saat ini dihadapkan pada perekonomian yang melesu. Pertumbuhan ekonomi negara-negara seperti Singapura, Eropa, Australia, bahkan Amerika Serikat (AS) anjlok karena diterpa berbagai dinamika.
"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga barang semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondisi yang mengerikan," kata Jokowi.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Chaos Sampai Ekonomi 2023 Diprediksi Gelap, RI Siap?
