Internasional

Ada Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Putin & Erdogan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 08/08/2022 08:20 WIB
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin telah bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk pembicaraan yang diharapkan akan fokus pada perang Rusia di Ukraina. Pembicaan juga dikabarkan akan mencakup upaya Kremlin untuk menghindari sanksi barat.

Putin menyambut presiden Turki di Sochi, sebuah kota peristirahatan di Laut Hitam. Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan Erdogan dalam mengamankan kesepakatan internasional untuk melanjutkan ekspor gandum dari Ukraina yang terganggu akibat perang, serta bahan makanan dan pupuk Rusia ke pasar dunia.

Kesepakatan itu mengakhiri kebuntuan yang telah mengancam krisis pangan global, di mana Ukraina dan Rusia adalah salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia. Tiga kapal lain yang membawa hampir 60.000 ton biji-bijian telah berangkat dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada Jumat dan masing-masing dalam perjalanan ke Inggris, Irlandia, dan Turki.


"Ini adalah masalah yang sangat mendesak bagi banyak negara, pertama dan terutama, negara berkembang yang berada di ambang masalah besar dengan pasokan makanan dan pupuk. Keputusan yang dibuat dengan partisipasi langsung Anda sangat penting untuk semua negara ini," kata Putin kepada Erdogan saat pertemuan tertutup mereka dimulai, melansir Guardian.

Tetapi laporan telah memperingatkan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan memiliki motif tersembunyi. Sebuah laporan pemerintah Ukraina yang dijelaskan oleh Washington Post mengatakan Putin akan mencari saham Rusia di kilang, terminal, dan reservoir minyak Turki.

Tujuannya untuk membantu menyamarkan asal ekspor minyak Rusia menjelang embargo minyak UE yang direncanakan. Surat kabar itu juga melaporkan bahwa Moskow dapat mencari rekening koresponden untuk bank-bank besar Rusia untuk menghindari sanksi keuangan.

Pemerintah Rusia tidak mengkonfirmasi laporan tersebut dan tidak ada indikasi bahwa Turki akan menerima proposal tersebut, yang akan menempatkan anggota NATO pada risiko sanksi sekunder cukup besar.

Ada indikasi lain bahwa kedua pemimpin berencana untuk membahas lebih dari sekadar agenda ekonomi mereka. Sebelum pertemuan dimulai, wartawan Rusia mencatat bahwa Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang telah mengirim pasukan di bawah komandonya ke Suriah dan Ukraina, hadir dalam pertemuan tersebut.

Kedua pria itu diperkirakan akan berbicara di balik pintu tertutup saat makan siang. Mereka tidak diharapkan untuk memberikan pernyataan bersama setelah KTT. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak diperkirakan akan berbicara kepada pers setelah KTT.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Harap Bisa 'Kopdar' Dengan Putin & Zelenskyy di KTT NATO