
Fase Baru Perang Rusia-Ukraina, PBB Ingatkan Bencana Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan untuk segera mengakhiri semua aksi militer di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.
Peringatan ini muncul setelah PLTN Zaporizhzhia ditembaki dan terkena tembakan, sehingga menyebabkan salah satu reaktor ditutup dan menciptakan risiko bencana nuklir yang sangat nyata.
Rafael Mariano Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan sangat prihatin dengan laporan kerusakan di pabrik dan meminta para ahli IAEA untuk diizinkan memeriksa kerusakan.
"Saya sangat prihatin dengan penembakan kemarin di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang menggarisbawahi risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan di Ukraina dan sekitarnya," katanya, melansir The Guardian, Senin (8/8/2022).
Perusahaan tenaga nuklir Ukraina Energoatom mengatakan serangan itu telah merusak kabel listrik dan memaksa salah satu reaktor berhenti bekerja, dan ada risiko kebocoran hidrogen dan zat radioaktif, dan risiko kebakaran juga tinggi.
"Penembakan itu telah menyebabkan risiko serius bagi pengoperasian pabrik yang aman," kata Grossi, menambahkan ia meminta tim IAEA yang terdiri dari pakar keselamatan, keamanan, dan perlindungan, yang dipimpin oleh dirinya sendiri, untuk diizinkan mengunjungi pabrik.
"Tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihindari dengan segala cara. Senjata militer apa pun yang diarahkan ke atau dari fasilitas itu sama saja dengan bermain api, dengan konsekuensi yang berpotensi menjadi bencana," tambahnya.
Kyiv sebelumnya menuduh pasukan Rusia menyimpan senjata berat di pabrik tersebut, yang mereka sita pada Maret dan terus diduduki. Sementara Moskow menuduh pasukan Ukraina menargetkannya.
Dalam pidato pada Sabtu malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sekali lagi menuduh Moskow melakukan terorisme. "Teroris Rusia menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan pembangkit listrik ... untuk teror," katanya.
Diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, juga mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran serius dan tidak bertanggung jawab terhadap aturan keselamatan nuklir dan contoh lain dari pengabaian Rusia terhadap norma-norma internasional.
Uni Eropa juga mengkritik Rusia atas kegiatan militer di sekitar pabrik. "Uni Eropa mengutuk kegiatan militer Rusia di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia," kata Borrell, kepala urusan luar negeri Uni Eropa.
"Ini adalah pelanggaran serius dan tidak bertanggung jawab terhadap aturan keselamatan nuklir dan contoh lain dari pengabaian Rusia terhadap norma-norma internasional," tandasnya.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Duh! Rusia Siapkan Senjata Nuklir Untuk Perang Ukraina