
Bosan Jakarta-Bandung Macet? Tahun Depan Naik Kereta 45 Menit

Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipercaya memiliki waktu tempuh hanya 36-45 menit. Padahal sebelumnya, dengan kereta api biasa perjalanan rute tersebut membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya, efisiensi tersebut tercapai berkat adopsi teknologi tinggi, yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1, serta memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 km/jam.
"Nantinya, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun," ujar Budi dikutip Sabtu (6/8/2022).
Kehadiran KJCB sebagai transportasi massal yang ramah lingkungan, dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang baik serta efisiensi waktu diharapkannya dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi.
"Untuk itu, saya mengimbau kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem dapat dipercepat, agar manfaat yang sudah sudah ditunggu masyarakat pengguna kereta api dapat segera bisa dirasakan," jelasnya.
Hingga saat ini, progres pengerjaan proyek KCIC telah mencapai 85 persen, dan masih menyisakan beberapa pekerjaan tunnel 2, pre loading, track laying, dan penyelesaian stasiun
Adapun rangkaian electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Jakarta dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (5/8) kemarin.
Sebanyak 11 rangkaian kereta yang diproduksi oleh CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China ini telah selesai diproduksi pada awal April tahun ini. EMU dan CIT yang dikirimkan ke tanah air hari ini telah menyelesaikan static test dan dynamic test di tempat produksinya.
Menhub sendiri menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat menjalani tes dinamis pada November 2022 atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo menjelaskan, pihaknya bersama Kementerian Kemaritiman dan Investasi terus melakukan monitoring secara ketat pengerjaan proyek kereta cepat.
"Tapi kami yakin, komitmen dari pemerintah Indonesia, bahwa kereta cepat ini harus segera dioperasikan. Mudah-mudahan di tahun 2023 [bisa dioperasikan]," kata Wahyu.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menhub Ungkap Tarif Kereta Cepat Bandung, Dibanding Tarif Tol