Simak! Pemerintah Beri Warning Baru soal Covid-19

News - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 August 2022 20:52
Pengunjung berbelanja di salah satu mal di Bekasi, Jawa barat, Jumat (22/4/2022). Pusat perbelanjaan atau mal mulai ramai dikunjungi masayarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, kasus Covid-19 di Indonesian terus menurun membuat minat masyarakat untuk berbelanja di mal kembali bergeliat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pengunjung berbelanja di salah satu mal di Bekasi, Jawa barat, Jumat (22/4/2022). Pusat perbelanjaan atau mal mulai ramai dikunjungi masayarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, kasus Covid-19 di Indonesian terus menurun membuat minat masyarakat untuk berbelanja di mal kembali bergeliat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sub-varian omicron BA.4 dan BA.5 mendominasi penularan Covid-19 di Indonesia. Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan dua varian tersebut.

"Dan sub varian baru tersebut sudah dikategorikan ke dalam VoC (Variant of Concern). Perbedaan-perbedaan yang muncul pada varian varian baru ini perlu kita Cermati bersama, karena karakteristiknya beda-beda," kata Reisa dalam keterangannya dikutip Jumat (5/8/2022).

Sebagai informasi, varian yang masuk dalam kategori VoC karena meningkatkan risiko penularan seperti keparahan penyakit, kematian, atau yang memmengaruhi efektivitas vaksin. Dalam hal ini, varian omicron lebih mudah menular dibandingkan Alfa dan Delta namun gejalanya lebih ringan dari dua varian lainnya.

Untuk itu, Raisa mengingatkan untuk tetap waspada karena juga ada kemungkinan re-infeksi yang jauh lebih tinggi. "Meski demikian, kemungkinan reinfeksinya jauh lebih tinggi pada varian Omicron dibandingkan varian varian sebelumnya. Inilah yang harus kita waspadai, apalagi terkait dengan fakta terjadinya kenaikan gelombang COVID-19 setiap kali varian baru muncul dan mendominasi," ungkapnya.

Sementara itu, Raisa juga menjelaskan keterisian rumah sakit akibat kasus Covid-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) per 4 Agustus sebesar 5,90%. Dalam seminggu terakhir jumlah kasus meningkat 16,95% dan tren kematian juga mengalami peningkatan 33,77% dalam satu pekan.

Dia menjelaskan meski cukup rendah tapi tren kenaikan telah terjadi sejak dua bilan lalu dan tidak ada tren penurunan. Hal itu juga menyebabkan case positivity rate menjadi 2,53%. Sedangkan jumlah testing dan tracing masuk dalam kategori sedang dan belum memadai.

"Meski demikian kemungkinan reinfeksinya jauh lebih tinggi pada varian Omicron dibandingkan varian varian sebelumnya. Inilah yang harus kita waspadai, apalagi terkait dengan fakta terjadinya kenaikan gelombang COVID-19 setiap kali varian baru muncul dan mendominasi," jelas Raisa.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Covid Jakarta Naik Lagi Gegara Varian BA.4-BA.5? Ini Datanya


(npb/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading