2,5 Tahun Diterjang 'Kekacauan', Ekonomi RI Berangsur Sehat!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 05/08/2022 15:25 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden Jokowi memperkirakan prospek ekonomi nasional di sisa tahun ini akan semakin mengarah ke jalur positif. Perekonomian nasional, kini berangsur pulih di tengah situasi dunia yang tak pasti.

Melalui keterangan resminya, Arif mengatakan, proyeksi tersebut mengacu pada data perekonomian terkini. Salah satunya, adalah penyaluran kredit perbankan nasional yang sudah tumbuh 10,66% secara year on year (yoy) per Juni 2022.


"Apabila momentum baik ini dapat terus terjaga dan dikelola dengan baik, maka kita optimis bahwa ekonomi akan segera pulih," jelasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2022 tumbuh sebesar 3,72% secara q to q, atau 5,44% secara year on year (yoy).

"Ini tentu menjadi hal yang positif bagi Indonesia di tengah situasi ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian dan adanya ancaman resesi," kata Arif.

Merinci lebih jauh berdasarkan pengeluaran, tingkat konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51% yoy, investasi 3,07%. belanja pemerintah -5,24%, serta ekspor dan impor masing-masing tumbuh 19,74% dan 12,34%.

"Kinerja ekonomi triwulan II tersebut, merupakan capaian bersama yang merupakan paduan kebijakan dan aksi antara pemerintah, dunia usaha dan juga seluruh elemen masyarakat," jelasnya.

Arif kemudian membandingkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan berbagai negara. Singapura misalnya, ekonominya tumbuh stagnan 0%, China terkontraksi -2,6%, dan Amerika Serikat (AS) juga turun hingga 0,9%. Indonesia, kata dia, masih jauh lebih baik.

"Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik ini terjadi karena adanya kolaborasi dan gotong-royong dari seluruh stakeholders ekonomi nasional," katanya.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AMRO Ungkap Risiko Pembengkakan Rasio Utang RI Terhadap PDB