Ngeri Perang! China Tembak 11 Rudal Dekat Taiwan
Jakarta, CNBC Indonesia - China disebut meluncurkan total 11 rudal balistik ke sekitar Taiwan. Ini dilakukan kala negeri itu melakukan latihan militer besar-besaran Kamis kemarin.
Mengutip AFP, Jumat (5/8/2022), latihan militer tersebut adalah buntut akan kemarahan pemerintah Xi Jinping terhadap kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau itu. Menurut Beijing, itu sama saja mendukung kemerdekaan Taipe.
Penembakan 11 rudal balistik itu dilaporkan Kementerian Pertahanan Taiwan. Rudal tersebut diyakini kelas Dongfeng.
Taiwan sendiri mengutuk tindakan itu sebagai "irasional yang merusak perdamaian regional". Empat bahkan diyakini terbang di atas pulau utama Taiwan.
Dalam pernyataannya, China membela latihan itu sebagai hal "perlu dan adil". Negeri Tirai Bambu menyalahkan AS dan sekutunya atas eskalasi.
"Dalam menghadapi provokasi terang-terangan ini, kita harus mengambil tindakan yang sah dan perlu untuk menjaga kedaulatan negara dan integritas wilayah," kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying pada briefing reguler kemarin.
Sementara analis militer pro Beijing mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah CCTV bahwa tujuan latihan militer adalah untuk mempraktekkan kemungkinan blokade pulau itu. Termasuk menahan pasukan pro-kemerdekaannya.
"Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa PLA (tentara China) mampu mengendalikan semua pintu keluar Pulau Taiwan, yang akan menjadi penghalang besar bagi pasukan pemisahan diri 'kemerdekaan Taiwan'," kata seorang peneliti senior di Institut Penelitian Angkatan Laut China, Zhang Junshe.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington telah menghubungi China dalam beberapa hari terakhir. Ini untuk menyerukan ketenangan dan stabilitas.
"Saya sangat berharap bahwa Beijing tidak akan membuat krisis atau mencari dalih untuk meningkatkan aktivitas militernya yang agresif," kata Blinken kepada para menteri dari 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Phnom Penh.
Sebelumnya, Kabinet Taiwan mengatakan latihan itu akan mengganggu 18 rute internasional yang melewati wilayah informasi penerbangan (FIR). Analis Barat meyakini ini akan mengganggu pengiriman semikonduktor penting dan peralatan elektronik yang diproduksi di hub pabrik Asia Timur ke pasar global.
Bukan hanya itu, "balas dendam" China itu juga akan berdampak pada rute pengiriman gas alam. Mengutip dari data Bloomberg, hampir separuh kapal kontainer dunia melewati Selat Taiwan, yang sempit, dalam tujuh bulan terakhir.
(sef/sef)