
RI Cs Peringatkan Krisis China-Taiwan: Jangan Salah Langkah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara ASEAN, di mana RI juga tergabung di dalamnya tengah mengadakan pertemuan para Menteri Luar Negeri (Menlu). Dalam kesempatan itu mereka memberi respons soal situasi yang berkembang di China dan Taiwan.
Para menteri luar negeri ASEAN semua pihak menahan diri termasuk soal latihan militer China di Taiwan. Jika salah langkah, menurut mereka, masalah serius akan muncul.
"Situasi bisa menyebabkan salah perhitungan, konfrontasi serius, konflik terbuka dan konsekuensi tak terduga di antara negara besar," kata para menteri dalam pernyataan bersama, dikutip dari AFP, Kamis (4/8/2022).
Menlu-menlu yang hadir juga menyebutkan ASEAN sepakat memainkan peran konstruktif untuk memfasilitasi dialog damai. Namun, memang tidak jelas kedua pihak tertarik untuk melakukan mediasi dengan pihak luar.
Sementara itu, Menlu Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken di kesempatan sama mengatakan telah menghubungi China dalam beberapa hari terakhir. Tujuannya untuk mendorong adanya ketenangan dan stabilitas.
"Saya berharap agar Beijing tidak membuat krisis atau mencari dalih meningkatkan aktivitas militernya yang agresif," kata dia.
"Kami dan negara di seluruh dunia percaya bahwa eskalasi tidak menguntungkan siapapun dan dapat memiliki konsekuensi yang tidak melayani kepentingan siapapun termasuk Asean dan China," tambahnya.
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing marah dengan perjalanan Nancy Pelosi, pejabat AS mengunjungi pulau tersebut.
Berikutnya Beijing melakukan latihan militer, termasuk latihan menembak langsung pada pukul 04:00 GMT di beberapa daerah yang mengelilingi Taiwan.
Namun alasan tersebut dikutuk oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrel. Dia mengatakan tidak dibenarkan menggunakan kunjungan tersebut sebagai alasan melakukan aktivitas militer di Selat Taiwan.
"Itu normal dan rutin untuk legislator dari negara kita melakukan perjalanan internasional," kata dia.
Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dijadwalkan hadir dalam pertemuan Forum Regional Asean (ARF) pada Jumat, yang membahas soal keamanan termasuk mencakup Rusia dan Uni Eropa. Selain itu ada juga Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong yang akan hadir.
Dia mengatakan status quo yang rapuh di Selat Taiwan harus dipertahankan. "Semua pihak harus mempertimbangkan bagaimana mereka berkontribusi meredakan ketegangan saat ini," ucap Wong.
(npb/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ASEAN: Pengertian, Negara Anggota, Sejarah dan Tujuan