Kejar Target Peremajaan Sawit, Ini Pesan BPDPKS

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
04 August 2022 12:50
Cover Topik, Fokus Sawit
Foto: Cover Topik/ Sawit/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki keniscayaan untuk tidak hanya menjadi penyedia bahan mentah minyak nabati dunia. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menerbitkan berbagai kebijakan untuk mendorong hilirisasi industri sawit yang akan dapat memberikan nilai tambah.

Salah satu program pemerintah yang akan sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan keberlanjutan usaha perkebunan sawit yaitu program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas perkebunan sawit rakyat sehingga memberikan suatu outcome terhadap peningkatan kesejahteraan dari pekebun atau petani sawit rakyat.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman mengatakan bahwa sejak tahun 2016 hingga Juni 2022, BPDPKS telah mendukung penyediaan dana untuk pelaksanaan program sawit rakyat.

"Dana telah tersalurkan kurang lebih untuk mendanai 257.000 hektar area re-planting yang melibatkan kurang lebih 110.000 petani sawit rakyat, baik Itu petani swadaya maupun petani petani plasma," ujar Eddy dalam FGD yang diselenggarakan oleh GAPKI Sumatera Utara, Kamis (4/8/2022).

Meski begitu, capaian tersebut relatif masih rendah jika dibandingkan dengan target yang diberikan Presiden Jokowi, dimana ditargetkan bahwa dalam 3 tahun pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat atau re-planting ditargetkan mencapai 540.000 hektar. Sehingga, hingga saat ini capaian tersebut masih kurang sebesar 50%.

Untuk itu, Eddy menuturkan bahwa sudah menjadi kewajiban bersama seluruh stakeholder di persawitan, khususnya pemerintah dan para pengusaha sawit untuk bersama-sama berkoordinasi bagaimana agar target-target peremajaan sawit rakyat dari Presiden Jokowi dapat tercapai.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Komite Pengarah BPDPKS, Musdhalifah Machmud menuturkan bahwa untuk mencapai target itu, BPDPKS telah menerbitkan regulasi kemitraan untuk PSR.

Dengan begitu, dia berharap agar peremajaan sawit rakyat yang menjadi program prioritas pemerintah bisa betul-betul terwujud.

"Bisa betul-betul terbangun 180.000 ha angka yang sampai sekarang belum bisa kita capai setiap tahun meskipun sudah berapa tahun berjalan," jelasnya.

Lebih lanjut, dia pun tidak menampik bahwa memberikan pemahaman regulasi kepada perkebunan rakyat memang butuh waktu. Pun begitu, jika masih dianggap belum mencapai target, Musdhalifah menegaskan pihaknya siap membuka kemitraan yang lebih luas lagi.

"Kita bangun kemitraan siapapun yang mampu dan mau untuk membantu rakyat melakukan peremajaan. Kemitraan inilah saya pikir kata kunci dan sekarang kita berkembang bukan hanya untuk di hulu kemudian sekarang berkembang ke hilir," pungkasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPDPKS Gelontorkan Lebih Rp 9 Triliun untuk Peremajaan Sawit Rakyat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular