Tak Cuma Covid, Masalah Ini Jadi Perhatian Khusus Sri Mulyani

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan isu kesehatan di Indonesia tak hanya pademi Covid-19, melainkan juga stunting.

Menurut dia, isu stunting sangat penting karena berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ke depannya, terutama generasi muda, di mana mereka akan menjalankan tugas pembangunan di Indonesia.

"Ini yang sedang menjadi fokus pemerintah karena tentu dengan adanya anak-anak yang mengalami stunting, maka anak-anak tidak akan mampu menjadi berkembang menjadi manusia dewasa yang bisa menjalankan fungsi-fungsi kemanusiaannya secara penuh dan tidak bisa mencapai berbagai harapan dan cita-citanya," ungkap dia dalam Webinar Keterbukaan Informasi Publik, Kamis (4/8/2022).

Baca: Selamat, Pak Jokowi! Indonesia Anti Resesi

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa sebelumnya Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk menurunkan tingkat stunting di Indonesia mencapai 14% pada 2024 dari 24,4% di akhir 2021. Oleh karena itu, peranan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan mobilisasi dari kementerian/lembaga sangat dibutuhkan.

"Karena stunting tidak hanya satu kementerian yang bertanggung jawab. Dalam hal ini presiden memang menunjuk BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) sebagai instansi yang mengkoordinasi dan sekaligus itu menjadi penting peranannya, juga Kementerian Kesehatan yang mengomandoi posyandu sampai dengan puskesmas dan peranan pemerintah daerah," papar Sri Mulyani.

Bahkan, lanjut dia, ada 17 kementerian dan lembaga yang terlibat dalam penurunan stunting di Indonesia. Sebab permasalahan ini merupakan isu yang kompleks dan membutuhkan komitmen.

Baca: Dihantam Krisis Global, Negara Ini Dilanda Stunting Massal

Dia mencontohkan misalnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertanggung jawab dalam penyediaan air bersih dan sanitasi.

"(Stunting) sangat tergantung pada kebersihan dari sanitasi di masing-masing wilayah. Karena anak-anak supaya dia tidak mengalami diare, maka membutuhkan air bersih dari sistem sanitasi yang sehat," ungkap dia.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Harga Barang, "Badai Ancaman Baru" Dunia