
Ini Bukti Terbaru AS Terlibat Langsung Perang Rusia-Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) disebut Rusia terlibat langsung dalam perang Ukraina. Ini ditegaskan Kementerian Pertahanan Rusia merujuk Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina Vadym Skibitsky yang berbicara kepada surat kabar Inggris Telegraph.
Washington diyakini terlibat dalam konflik meskipun ada pernyataan bahwa Paman Sam membatasi perannya pada pasokan senjata. Skibitsky mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ada konsultasi antara pejabat intelijen AS dan Ukraina sebelum serangan Rusia.
Washington disebut memiliki 'hak veto yang efektif pada target yang dimaksudkan'. Namun, dalam laporan tersebut, pejabat AS tidak memberikan detail informasi terkait penargetan langsung itu.
"Semua ini tidak dapat disangkal, membuktikan bahwa Washington, bertentangan dengan klaim Gedung Putih dan Pentagon, terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (4/8/2022).
"Pemerintahan Biden bertanggung jawab langsung atas semua serangan roket yang disetujui Kyiv di daerah permukiman dan infrastruktur sipil di daerah berpenduduk Donbas dan daerah lain, yang telah mengakibatkan kematian massal warga sipil," lanjut pernyataan tersebut.
AS sendiri belum memberi konfirmasi soal pemberitaan ini. Pemerintah Ukraina juga tidak memberi reaksi.
Sementara itu, dalam pernyataan terbaru Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan situasi di Donbas kini adalah "neraka". Ia menggambarkan bagaimana "superioritas tembakan" Rusia di mana pasukannya belum sepenuhnya bisa mengalahkan mereka.
"Ukraina masih belum dapat sepenuhnya mematahkan keunggulan tentara Rusia dalam artileri dan tenaga, dan ini sangat terasa dalam pertempuran," katanya dikutip dari CNBC International.
"Itu hanya neraka. Bahkan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata," tambahnya.
Dalam video lima menit itu, ia membahas bahwa Kyiv perlu lebih banyak senjata lagi dari sekutu internasionalnya. Ia menyinggung AS dan NATO yang akan mengirimkan artileri baru, yang disebutnya pasti akan efektif menimbulkan kerugian yang menyakitkan ke Rusia.
"Kata 'HIMARS' telah menjadi hampir identik dengan kata 'keadilan' untuk negara kita," ujar Zelensky merujuk senjata AS.
AS sendiri telah mengirim 16 sistem roket Artileri Mobilitas Tinggi ke Ukraina sejauh ini. Rusia mengatakan telah menghancurkan empat dari mereka, meskipun Ukraina dan Pentagon membantahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Zelensky Sebut Trump Bisa Hentikan Perang Ukraina, Asalkan...