
Zelensky: Pertempuran Rusia Ukraina di Donbass adalah Neraka

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Donbass, Ukraina Timur, menjadi hotspot pertempuran.
Dalam pernyataan terbaru Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan situasi di Donbas kini adalah "neraka". Ia menggambarkan bagaimana "superioritas tembakan" Rusia di mana pasukannya belum sepenuhnya bisa mengalahkan mereka.
"Ukraina masih belum dapat sepenuhnya mematahkan keunggulan tentara Rusia dalam artileri dan tenaga, dan ini sangat terasa dalam pertempuran," katanya dikutip dari CNBC International, Kamis (4/8/2022).
"Itu hanya neraka. Bahkan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata," tambahnya.
Dalam video lima menit itu, ia membahas bahwa Kyiv perlu lebih banyak senjata lagi dari sekutu internasionalnya. Ia menyinggung AS dan NATO yang akan mengirimkan artileri baru, yang disebutnya pasti akan efektif menimbulkan kerugian yang menyakitkan ke Rusia.
"Kata 'HIMARS' telah menjadi hampir identik dengan kata 'keadilan' untuk negara kita," ujar Zelensky merujuk senjata AS.
AS sendiri telah mengirim 16 sistem roket Artileri Mobilitas Tinggi ke Ukraina sejauh ini. Rusia mengatakan telah menghancurkan empat dari mereka, meskipun Ukraina dan Pentagon membantahnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Zelenskyy juga mengomentari keberhasilan awal Inisiatif Laut Hitam, kesepakatan antara Rusia Ukraina, Turki dan PBB untuk memungkinkan dimulainya kembali ekspor produk vital dari Ukraina melalui laut. Blokade yang dilakukan Rusia sebelumnya telah membuat dunia terancam kelaparan mengingat peran Ukraina sebagai sumber sejumlah komoditas pangan.
"Tujuan kami sekarang adalah memiliki keteraturan. Sehingga ketika satu kapal meninggalkan pelabuhan, harus ada kapal lain juga,. Baik yang memuat maupun yang akan mendekati pelabuha, " kata Zelensky.
"Kontinuitas dan keteraturan adalah prinsip yang diperlukan. Semua konsumen produk pertanian kita membutuhkannya," ujarnya.
Sebelumnya, Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah berbicara dengan Zelenskyy tentang lebih banyak bantuan militer untuk Ukraina. Dalam cuitannya kemarin, ia menegaskan "sangat penting bahwa NATO dan sekutu memberikan lebih banyak bantuan ke Ukraina, lebih repat".
Perang sudah terjadi sejak Februari 2022 dengan Ukraina Timur menjadi pusat pertempuran sejak April. Ukraina sendiri telah memerintahkan penduduk di sana untuk mengungsi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Ambyar! Sekutu Putin Desak Perang Skala Penuh ke Eropa