Erick Thohir: Jangan Bandingkan Pertamina Dengan Petronas!

News - Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
03 August 2022 16:50
Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut peserta rekrutmen bersama yang telah resmi menjadi keluarga besar BUMN dan mengaperesiasi perjuangan para peserta dalam melewati sejumlah ujian untuk bisa bergabung di BUMN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut peserta rekrutmen bersama yang telah resmi menjadi keluarga besar BUMN dan mengaperesiasi perjuangan para peserta dalam melewati sejumlah ujian untuk bisa bergabung di BUMN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara perihal pembandingan antara National Oil Company (NOC) Indonesia dengan NOC Malaysia yakni PT Pertamina (Persero) dengan Petronas.

Pertamina dibandingkan dengan Petronas pasca perusahaan migas asal Malaysia itu menghasilkan laba yang jauh lebih besar ketimbang dengan Pertamina. Apalagi dibandingkanĀ soal penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Petronas yang lebih murah ketimbang Pertamina.

"Laba Pertamina tidak bisa dibandingkan Petronas. Kenapa? karena Petronas masih memproduksi (sendiri), sementara kita mengimpor," terang Erick Thohir, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Rabu (3/8/2022).

Seperti yang tercatat dalam laporan keuangan Pertamina pada yang dikeluarkan pada Juni 2022 ini, Pertamina mencatatkan keuntungan bersih US$ 2,05 miliar atau sekitar Rp 29,3 triliunan. Sementara Petronas di semester I-2022 ini mencatatkan keuntungan RM 48,6 miliar atau jika dikonversi ke mata uang Indonesia, jumlahnya setara dengan Rp 161,78 triliun.

Erick Thohir juga mengatakan bahwa saat ini harga BBM yang dijual oleh Pertamina seperti Pertamax masih di bawah harga BBM kelas yang sama RON 92 milik kompetitor atau badan usaha swasta di Indonesia.

Apalagi harga Pertalite yang merupakan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) itu jauh di bawah harga pasaran yakni Rp 7.650 per liter.

"Sudah berapa bulan harga Pertamax berbeda? dan Pertalite juga harga di bawah pasaran. Ini bukti negara hadir," ungkap Erick.

Dengan tidak menaikkan harga BBM kedua jenis itu, Menteri Erick memastikan bahwa cash flow Pertamina terjaga. "Jadi Pertamina bukan rugi, hanya cash flow belum diganti. Ketika diganti artinya cash flow Pertamina membaik," tandas Erick.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Banyak yang Belum Menyadari, Ini Dampak Nyata Pandemi


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading