Jangan Kaget, Korsel Butuh Banyak Tukang Las Asal RI Lho

Shania Alatas, CNBC Indonesia
02 August 2022 14:50
Gandi Sulistiyanto (Dok. Sinar Mas)
Foto: Gandi Sulistiyanto (Dokumentasi Sinar Mas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Salah satu jenis pekerjaan yang banyak dibutuhkan adalah tenaga las (welder).

Gandi menyampaikan, berkat kerja sama investasi antara Indonesia dan Korsel yang bernilai lebih dari 100 triliun rupiah, perusahaan-perusahaan besar Korsel membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Hal itu disebabkan Indonesia meminta Korsel untuk menciptakan down-stream dan midstream di Indonesia agar terbukanya lapangan pekerjaan.

"Jadi dari komitmen yang kemarin ditandatangani dari beberapa pengusaha itu, diperkirakan kurang lebih akan menyerap 58 ribu tenaga kerja Indonesia yang akan menopang industri-industri besar tersebut. Namun jangan hanya dihitung dari situ, sebenarnya dari industri kecil dan menengah kecil lebih banyak lagi yang akan diserap," kata Gandi kepada CNBC Indonesia, Senin (1/8/2022).



Gandi berharap 58 ribu tenaga kerja Indonesia dapat memenuhi standar perusahaan Korsel. Tenaga kerja Indonesia khususnya generasi muda harus meningkatkan skill dan keterampilan yang dimiliki.

"Inilah kami minta kemarin kepada Kementerian Tenaga Kerja di Korea agar membuka peluang welder kita untuk berlatih lebih canggih lagi mungkin di Korea, nantinya akan kembali ke Indonesia. Untuk itu diperlukan sekolah-sekolah vokasi yang khusus menghasilkan welder, misalnya. Welder dari yang standar/basic, sampai welder yang paling tinggi, deep sea, di laut dalam," ujar Gandi.

Dia optimistis dapat tercapainya transfer teknologi dan peningkatan kualitas SDM Indonesia.

"Saya minta mereka juga mendidik putra-putra Indonesia agar bisa menguasai teknologi yang tinggi yang diterapkan oleh industri Korea Selatan ini dengan transfer of technology kepada putra-putra bangsa. Kami selalu melakukan pendekatan agar juga transfer teknologi melalui training-training yang dilakukan oleh generasi muda kita di tanah air, untuk penerapan teknologi yang saat ini dibuat di tanah air," kata Gandi.

Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan hampir 70% dari populasi penduduk negara berada pada usia produktif serta tingkat pendidikan yang kian meningkat. Gandi memaparkan bahwa hal ini merupakan bonus demografi di Indonesia. Sementara, berbanding terbalik dengan Indonesia, populasi Korsel justru semakin lama semakin menurun.

"Untuk kedua negara ini merupakan satu mutual benefit. Artinya kolaborasi yang tepat dimana melalui pendidikan dan alih teknologi yang industri Korea Selatan butuhkan dari tenaga kerja Indonesia," ujar Gandi..


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Tantangan Utama Program Jet Tempur KF-21 Boramae, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular