Internasional

6 Update Perang Rusia-Ukraina, Pasukan Putin Mulai Mogok

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 August 2022 21:20
Pasukan Ukraina dilaporkan berhasil merebut kembali beberapa bagian kota Severodonetsk di Donbas Timur, di mana pasukan Rusia telah menduduki wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. (AP/Evgeniy Maloletka)
Foto: Pasukan Ukraina dilaporkan berhasil merebut kembali beberapa bagian kota Severodonetsk di Donbas Timur, di mana pasukan Rusia telah menduduki wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. (AP/Evgeniy Maloletka)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina semakin panas setelah memasuki hari ke-159. Belum ada tanda-tanda perang akan berakhir dalam waktu dekat.

Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina, sebagaimana dilansir The Guardian, Senin (1/8/2022).

1. Ekspor gandum Ukraina kembali berjalan

Kedua negara telah menandatangani perjanjian terpisah sehingga ekspor gandum dan biji-bijian dari Ukraina kembali berlayar.

Kapal Razoni berbendera Sierra Leone, membawa 26.000 ton jagung, telah meninggalkan pelabuhan Odesa, menuju Lebanon. Ini adalah keberangkatan pertama sejak dimulainya serangan Rusia, menurut kementerian infrastruktur Ukraina.

"Ukraina bersama dengan mitra kami telah mengambil langkah lain hari ini dalam mencegah kelaparan dunia," kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, melalui pernyataan pada Senin (1/8/2022).

Kubrakov menekankan bahwa Ukraina telah melakukan "segalanya" untuk memulihkan pelabuhan dan mengatakan pencabutan blokade akan memberi ekonomi Ukraina US$ 1 miliar dalam pendapatan valuta asing.

2. Rusia kondisikan kembali pasukannya

Rusia memindahkan sejumlah besar pasukan ke selatan Ukraina sebagai persiapan untuk serangan balasan Ukraina, menurut wakil kepala intelijen militer Ukraina.

"Mereka meningkatkan jumlah pasukan mereka, mempersiapkan serangan balik kami [di selatan Ukraina] dan mungkin bersiap untuk meluncurkan serangan mereka sendiri," kata Vadym Skibitsky.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan Rusia memindahkan beberapa pasukannya dari posisi mereka di timur ke selatan untuk mendorong ibu kota regional Kherson serta wilayah Zaporizhzhia.

3. Ratusan ribu warga sipil mengungsi

Ratusan ribu warga sipil telah didesak untuk mengungsi dari garis depan wilayah timur Donetsk, tempat bentrokan sengit dengan militer Rusia. Lebih dari 50.000 anak masih berada di wilayah tersebut, menurut pejabat setempat.

"Mereka perlu dievakuasi, Anda tidak dapat menempatkan mereka dalam bahaya mematikan di musim dingin tanpa pemanas, cahaya, tanpa kemampuan untuk menghangatkan mereka," kata kementerian reintegrasi Kyiv atas wilayah yang diduduki sementara dalam sebuah pernyataan.

4. Ukraina lakukan serangan mendadak

Rusia mengeklaim lima orang terluka setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di markas armada Laut Hitam, mendorong para pejabat untuk membatalkan perayaan yang direncanakan untuk Hari Angkatan Laut.

"Pagi ini, [Ukraina] memutuskan untuk merusak Hari Angkatan Laut kami," kata Mikhail Razvozhayev, kepala pemerintahan lokal Rusia di Sevastopol di Krimea. "Sebuah benda tak dikenal terbang ke halaman markas armada. Menurut data awal, itu adalah drone. Lima orang terluka."

5. Rusia Hantam Mykolaiv

Serangan Rusia menghantam kota pelabuhan Ukraina selatan Mykolaiv pada Minggu pagi, melukai tiga orang dan merusak rumah dan sekolah, menurut Oleksandr Senkevych, walikota kota itu. Zelenskiy menggambarkan serangan itu sebagai "mungkin yang paling brutal" di kota dan wilayah dari seluruh perang.

Penembakan Rusia di Mykolaiv dilaporkan menewaskan salah satu pria terkaya Ukraina, Oleksiy Vadatursky, dan istrinya, Raisa. Vadatursky mengepalai bisnis produksi dan ekspor biji-bijian Nibulon, yang mencakup armada kapal untuk mengirim biji-bijian ke luar negeri.

Seorang penasihat presiden, Mykhailo Podolyak, mengatakan Vadatursky secara khusus ditargetkan dan kematiannya "bukan kecelakaan, tetapi pembunuhan berencana yang dipikirkan dengan matang dan terorganisir".

Komite Palang Merah Internasional sendiri belum menerima izin untuk mengunjungi gedung di Olenivka di mana sedikitnya 50 tawanan perang Ukraina terbunuh, katanya pada Minggu.

Rusia mengatakan telah mengundang para ahli dari PBB dan Palang Merah untuk memeriksa kematian tersebut "untuk kepentingan melakukan penyelidikan yang objektif". Zelenskiy mengecam serangan itu sebagai kejahatan perang.

6. Marinir Rusia ogah perang

Dua ratus marinir Rusia dari brigade infanteri angkatan laut ke-810 menolak untuk kembali berperang di wilayah selatan Ukraina, menurut direktorat intelijen kementerian pertahanan Ukraina.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular