
Ramai-ramai Warga Korut Dilaporkan Cerai, Kenapa Kim Jong Un?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah warga Korea Utara (Korut) yang mengajukan cerai dilaporkan meningkat. Hal ini dimotori tekanan ekonomi di negara itu yang membuat aktivitas lumpuh.
Mengutip Radio Free Asia, Pemerintah Korut sendiri disebut menganggap langkah ini sebagai anti-sosialis. Ini membuat banyak pasangan yang terpaksa menunggu bertahun-tahun agar perpisahan mereka menjadi resmi.
"Baru-baru ini, perselisihan keluarga memburuk karena alasan ekonomi dan jumlah keluarga yang ingin bercerai meningkat, tetapi pihak berwenang memerintahkan pengadilan untuk tidak dengan mudah menyetujui perceraian," kata seorang penduduk daerah Kyongsong di provinsi timur laut Hamgyong Utara kepada Layanan Korea RFA dikutip Senin, (1/8/2022).
"Ketika saya sesekali lewat di depan gedung pengadilan, saya selalu melihat belasan pemuda dan pemudi berkumpul di depan gerbang utama. Ini kebanyakan pasangan yang ingin menemui hakim atau pengacara untuk mengajukan gugatan cerai."
Sumber itu juga menganggap bahwa pengadilan biasanya tidak mengabulkan perceraian kecuali ada alasan yang tidak dapat dihindari. Ia juga mengatakan banyak warga telah berhenti hidup dengan pasangannya selama bertahun-tahun untuk menunggu status resmi dari negara.
"Perceraian secara tradisional diakui sebagai tindakan anti-sosialis yang menciptakan kerusuhan sosial. Di sini, di Korea Utara, mereka bersikeras untuk menjalani 'gaya hidup sosialis' yang mencakup 'revolusi rumah tangga,'" ujarnya lagi.
"Minggu lalu, saya belajar sesuatu yang mengejutkan dari seorang kenalan saya. Suaminya adalah pejabat berpengaruh di salah satu pengadilan. Dia mengatakan jumlah kasus perceraian yang dapat ditangani oleh setiap pengadilan kota dan kabupaten setiap tahun dibatasi berdasarkan ukuran populasi."
Ia juga menyebut Kabupaten Kyongsong, yang berpenduduk sekitar 106.000 jiwa, hanya bisa mengabulkan 40 perceraian tahun ini.
"Jika pengadilan melebihi kuota sidang perceraian mereka, itu akan dipertanyakan oleh pihak berwenang. Saya tahu pengadilan enggan menyetujui perceraian, tetapi mengejutkan mendengar bahwa pihak berwenang bahkan menetapkan jumlah persidangan perceraian," tambahnya.
Sementara itu, bila gugatan perceraian benar-benar ingin dikabulkan, sumber itu juga menerangkan bahwasannya harus ada uang suap yang diberikan kepada pengadilan agar gugatan dipenuhi.
"Orang-orang yang ingin bercerai berusaha untuk mendapatkannya sesegera mungkin, tetapi itu tidak mudah. Jumlah suap yang dibayarkan kepada hakim pengadilan atau pengacara menentukan apakah perceraian dapat dikabulkan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Ini, Warga Korut Ramai-Ramai Ajukan Gugatan Cerai