Wow, Tambang Freeport Bakal Kian Berkilau bagi Indonesia!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 August 2022 14:22
Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Mengapa tembaga ini penting? Karena seperti diulas sebelumnya, Bank Dunia dalam laporan berjudul "Minerals for Climate Action: The Mineral Intensity of the Clean Energy Transition" (2020) menilai tembaga sebagai logam yang paling banyak dipakai dalam transisi energi.

Di tengah perkembangan tersebut, tambang Grasberg milik Freeport bisa membuat negara lain meneteskan air liur. Menurut laporan Freeport McMorran dalam rilis laporan keuangan kuartal II-2022 baru-baru ini, tambang Grasberg menjadi juara dalam hal penjualan tembaga.

Mereka melaporkan penjualan tembaga dari Indonesia sebanyak 410 juta metrik pon. Angka itu menjadi yang terbesar, melampaui gabungan sembilan tambang di Amerika Utara yang hanya 389 juta metrik pon, dan dua tambang di Amerika Selatan sebanyak 288 juta metrik pon.

Harap dicatat, itu baru penjualan tembaga. Emiten yang tercatat di Wall Street ini melaporkan penjualan emas dari tambang Indonesia sebanyak 474.000 troy ons atau setara dengan 14.743 kilogram.

Dengan kinerja yang ciamik tersebut, apakah Indonesia mendapatkan manfaatnya? Alhamdulillah sejauh ini ada, dan nyata.

Mengacu pada kinerja keuangan MIND ID terbaru (per Desember 2021), holding BUMN tambang ini meraup dividen dari Freeport senilai Rp 3,3 triliun pada 2021, sebelumnya flat. Hingga Februari 2022, perseroan telah mendapat dividen interim senilai Rp 2,29 triliun.

Laba bersih dari PT Freeport Indonesia pada tahun lalu mencapai Rp 6,7 triliun, atau naik dari setahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,1 triliun. Dus, laba tahun berjalan konsolidasi perseroan mencapai Rp 14,32 triliun, naik dari posisi setahun sebelumnya senilai Rp 1,82 triliun.

Harap dicatat, ini kinerja era pandemi yang artinya kinerja cemerlang itu dicetak ketika ekonomi sedang tertekan. Jika ekonomi dunia pulih (sehingga permintaan tembaga melonjak untuk kebutuhan manufaktur), maka sumbangan tersebut berpeluang melambung.

Kontribusi perusahaan tambang tambaga dan emas yang 51% sahamnya dimiliki oleh negara (melalui MIND ID) ini memang tak bersifat jangka pendek. Menurut estimasi pemerintah, Freeport akan memberikan kontribusi hingga Rp 1.000-an triliun sampai dengan tahun 2041.

Sejak tahun 1992 atau semenjak Kontrak Karya generasi kedua disepakati hingga tahun 2021 lalu, kontribusi Freeport Indonesia secara langsung terhadap Indonesia dilaporkan mencapai US$ 23 miliar atau sekitar Rp 330,18 triliun.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular