Internasional

Ngeri! 4.000 Tentara AS-RI Bakal Bergabung, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 01/08/2022 14:03 WIB
Foto: Latihan bersama Prajurit Angkatan Darat AS dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat di Amborawang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (Tangkapan Layar Twitter @@25thID)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melaksanakan latihan bersama dengan militer Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan tatkala hubungan geopolitik antara Washington dan China selaku negara besar di Asia memanas.

Sedikitnya 4.000 tentara AS dan Indonesia akan bergabung dengan pasukan dari Australia dan Singapura serta Jepang. Latihan militer ini digelar tahunan dan dikenal dengan nama sebagai "Super Garuda Shield".

Latihan akan berlangsung selama dua minggu. Lokasi latihan akan berada di pulau Sumatra dan di wilayah kepulauan Riau yang cukup dekat dengan pusat eskalasi AS dengan China, Laut China Selatan (LCS).


"Ini benar-benar latihan untuk membangun kepercayaan, membangun kebersamaan, saling pengertian, meningkatkan kemampuan dan hal-hal terkait lainnya," kata Mayor Jenderal Stephen Smith, komandan pasukan AS yang berpartisipasi, kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (29/7/2022)

"Jadi ini benar-benar latihan militer dan bukan ancaman bagi pihak manapun."

Garuda Shield sendiri memang rutin dilaksanakan AS dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam latihan ini, tentara masing-masing negara memamerkan kemampuan tempurnya.

Sementara itu, latihan ini dilakukan saat AS bersitegang dengan China akibat isu Ketua DPR Nancy Pelosi datang ke Taiwan. Beijing menanggapi itu sebagai tindakan yang melawan klaimnya bahwa Taiwan merupakan bagian integral dari kedaulatannya.

Di sisi lain, Indonesia juga sempat bersitegang dengan China di LCS. Ketegangan ini terkait dengan klaim teritorial China yang bersinggungan dengan Zona Ekonomi Eksklusif milik RI.

Mengutip laman yang sama, pejabat lokal mengatakan upacara pembukaan akan digelar Rabu. Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris akan berpartisipasi sebagai negara pengamat.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Subianto Menerima Kunjungan PM Malaysia


Related Articles