Internasional

Biden Positif Lagi Covid Usai 3 Hari Pulih, Ini Sebabnya?

News - sef, CNBC Indonesia
01 August 2022 06:20
Presiden AS Joe Biden berjalan ke Rose Garden untuk menyampaikan pidato tentang COVID-19 di Gedung Putih pada 27 Juli 2022 di Washington, DC. Dokter Presiden Bidens Dr. Kevin O'Connor mengumumkan pagi ini bahwa Biden telah dites negatif untuk COVID-19 dan akan kembali bekerja secara langsung. (Los Angeles Times via Getty Imag/Kent Nishimura) Foto: Presiden AS Joe Biden berjalan ke Rose Garden untuk menyampaikan pidato tentang COVID-19 di Gedung Putih pada 27 Juli 2022 di Washington, DC. Dokter Presiden Bidens Dr. Kevin O'Connor mengumumkan pagi ini bahwa Biden telah dites negatif untuk COVID-19 dan akan kembali bekerja secara langsung. (Los Angeles Times via Getty Imag/Kent Nishimura)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinyatakan kembali terinfeksi Covid-19. Ia kembali dites positif pada Sabtu (30/7/2022) waktu setempat.

Biden sendiri kini tengah diisolasi ketat. Namun, mengutip Reuters, ia mengatakan merasa dirinya baik-baik saja.

"Perjalanan yang direncanakan ke rumahnya di Wilmington dan perjalanan kerja di Michigan dibatalkan," kata Gedung Putih dikutip Senin (1/8/2022).

Terinfeksinya Biden sebenarnya menjadi kekhawatiran tersendiri karena umurnya yang sudah 79 tahun. Sebelum reinfeksi, ia sempat menghadiri acara publik pada Rabu dan Kamis lalu.

Sementara itu, melalui Twitter pribadi, Biden juga membagikan kondisinya. Ia menyebut infeksi semacam itu bisa terjadi pada segelintir orang saja.

Ia juga mem-posting video. Ia optimis 'semuanya baik-baik saja'.

Di sisi lain, dokter Gedung Putih Dr. Kevin O'Connor mengatakan infeksi kembali yang dialami Biden ini adalah fenomena rebound yang dialami pasien pengguna obat anti-virus Paxlovid. Paxlovid adalah obat antivirus dari Pfizer yang digunakan untuk mengobati pasien berisiko tinggi, seperti pasien yang lebih tua.

"Biden dites negatif selama empat hari terakhir dan tidak ada rencana untuk memulai kembali perawatan karena kurangnya gejala," ujarnya.

Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Anthony Fauci juga memaparkan mengenai fenomena ini. Gejalanya memburuk ketika mereka kembali setelah perawatan dan para dokter meresepkan obat Paxlovid lainnya.

Mengutip Worldometers, AS mencatat 15.679 kasus baru per Sabtu. Ada 31 kematian lagi tercatat.

Saat ini ada 3,9 juta kasus aktif. AS sendiri menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak dunia 93 juta dengan 1,055 juta kematian.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Biden Terbang Langsung ke Meeting NATO, Sepakat Serang Rusia?


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading