Meksiko Umumkan Status Darurat Keamanan Nasional, Lah Kenapa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 July 2022 11:30
Warga mengantre untuk air yang tidak dapat diminum yang dikirim oleh truk tangki di Colonia Mirador de Garcia di García, Nuevo Leon, Mexico, Selasa (19/7/2022).  (Gary Coronado / Los Angeles Times via Getty Images)
Foto: Warga mengantre untuk air yang tidak dapat diminum yang dikirim oleh truk tangki di Colonia Mirador de Garcia di García, Nuevo Leon, Mexico, Selasa (19/7/2022). (Gary Coronado / Los Angeles Times via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Meksiko menyatakan kekeringan yang terjadi di negara bagian utara Nuevo Leon sebagai masalah 'keamanan nasional'. Ini terjadi pasca kekeringan di negara itu yang terjadi selama berbulan-bulan.

Dalam deklarasi yang dikeluarkan Jumat, (29/7/2022) sore, pemerintah federal mengatakan air yang tersedia harus diprioritaskan untuk penggunaan umum. Negara itu juga menyatakan konsesi air federal yang ada untuk perusahaan swasta dapat diubah atau dikurangi.

"Kami akan dapat menjamin air (di negara bagian Nuevo Leon) delapan hingga 10 tahun lagi," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sebelumnya pada hari Jumat selama konferensi pers regulernya.

Kemarahan warga telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di seluruh wilayah metropolitan Monterrey, rumah bagi sekitar 5,3 juta orang, karena pihak berwenang secara tajam membatasi akses air ke penduduk. Padahal, perusahaan minuman seperti bir masih mengambil jutaan galon air di wilayah itu.

Heineken, yang menurut otoritas air nasional Meksiko CONAGUA memegang izin di area tersebut untuk 3,6 juta meter kubik air, mengatakan awal bulan ini akan menyerahkan setara dengan 20% dari air minum yang digunakan dalam prosesnya kepada penduduk.

Foto air kaleng yang disumbangkan oleh Heineken menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir, memicu kritik dari mereka yang terus kekurangan air di rumah.

Bencana kekeringan sendiri sebelumnya juga dialami oleh negara seperti Italia. Di Negeri Pizza itu, kekeringan melanda sungai terpanjang yakni sungai Po dan mulai merusak tanaman.

Menurut riset yang diadakan Yale Climate Center, kekeringan ini juga merupakan dampak dari perubahan iklim. Pasalnya, air umumnya menguap lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, cuaca yang lebih panas dapat menyebabkan tanah menjadi lebih kering. Karena suhu udara yang tinggi, air yang diserap justru menjadi uap air atmosfer melalui proses yang disebut transpirasi.


(tps/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri, 19 Tewas Ditembak di Jalan Meksiko

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular