
Alert! China Beri Sinyal Buruk soal Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China memberi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi negara itu tidak akan mencapai target di tahun ini. Hal ini dibuktikan dari respons kelompok pemangku kebijakan, Politburo.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan ekonomi kuartalan, Politbiro yang diketuai oleh Presiden Xi Jinping, mengatakan para pemimpin akan "berusaha untuk mencapai hasil terbaik". Pihak Politburo juga tidak menyebutkan secara spesifik target tahunannya.
Namun, lembaga itu juga mengatakan bahwa pihaknya juga tetap akan bertujuan untuk menjaga pertumbuhan dalam "kisaran yang wajar".
Analis mengatakan kurangnya penyebutan PDB penting. Para ekonom juga berpendapat China akan tetap sulit untuk mencapai target tahunannya di angka 5,5%.
"Target pertumbuhan 5,5% tidak lagi menjadi keharusan bagi China," kata Iris Pang, kepala ekonom China di ING Bank kepada Wall Street Journal, dikutip Jumat (29/7/2022).
Mereka juga menambahkan bahwa China mendesak provinsi yang lebih besar untuk 'menebus' mereka yang lebih terpengaruh oleh penguncian.
"Beijing meminta provinsi yang posisinya relatif baik harus berusaha untuk mencapai target ekonomi dan sosial untuk tahun ini," kata analis Nomura Ting Lu, Jing Wang dan Harrington Zhang dalam sebuah catatan.
"Kami pikir Beijing menyarankan bahwa target pertumbuhan PDB untuk provinsi dengan kondisi yang kurang menguntungkan, terutama bagi mereka yang terpukul oleh varian Omicron dan penguncian, bisa lebih fleksibel."
Awal bulan ini, China mengatakan ekonominya telah mengalami kontraksi tajam pada kuartal kedua tahun ini. Kota-kota besar di negara itu, termasuk pusat keuangan dan manufaktur utama Shanghai, dikunci penuh atau sebagian selama periode ini.
Pasar properti China yang pernah booming juga dalam kemerosotan yang dalam, dan penjualan rumah telah turun selama 11 bulan berturut-turut. Beberapa pengembang China telah menghentikan pembangunan rumah yang sudah terjual karena kekhawatiran arus kas.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Beri Sinyal Kurang Sedap Soal Ekonomi, Kenapa Nih?
