Internasional

Jokowi Angkat Bicara Soal Tarif TN Komodo Rp 3,75 Juta

News - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
29 July 2022 20:52
Peresmian Perluasan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, 21 Juli 2022. (Tangkapan layar) Foto: Peresmian Perluasan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, 21 Juli 2022. (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo telah buka suara terkait polemik kenaikan harga tarif masuk Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3,75 juta. Namun, dalam pernyataannya, Jokowi tidak secara jelas mendukung atau menolak rencana kebijakan ini.

"Gini. Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin ekonomi lewat turisme, lewat wisatawan. Ini harus seimbang," ujarnya.

Menurut Jokowi, Labuan Bajo beruntung lantaran komodo tidak hanya hidup di satu pulau, melainkan dapat ditemui di Pulau Komodo, di Pulau Rinca, dan Pulau Padar.

"Yang konservasi kemarin sudah sepakat semuanya di Pulau Komodo dan di Pulau Padar. Yang untuk wisatawan diberikan di Pulau Rinca sehingga ini kita benahi untuk wisatawan dan juga untuk komodonya," kata Kepala Negara.

Sambil berseloroh, Jokowi menekankan kalau komodo yang berada di Pulau Rinca maupun Pulau Komodo adalah sama, termasuk wajahnya.

"Jadi kalau mau lihat komodo, silakan ke Pulau Rinca. Di sini ada komodo. Mengenai bayarnya berapa, tetap. Tapi kalau mau 'Pak saya pengen sekali lihat yang di Pulau Komodo', silakan nggak apa-apa juga. Tapi ada tarifnya yang berbeda," ujarnya.

"Itu sebenarnya simpel seperti itu, jangan dibawa ke mana-mana. Karena pegiat-pegiat lingkungan, pegiat-pegiat konservasi juga, harus kita harga mereka, masukan mereka," lanjutnya.

Di sisi lain, kalangan pengusaha sudah menyatakan keberatannya akan rencana ini. Mereka khawatir jika rencana ini bakal berdampak besar terhadap penurunan pendapatan atau ekonomi masyarakatnya.

"Kalau penolakan semua unsur menolak, hotel, resto, pelaku pariwisata, travel agen transportasi mati-matian menolak. Kalau diberlakukan Agustus ini mungkin ribut di labuan bajo," kata Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia Nusa Tenggara Timur (Astindo NTT) Jeme Hungga Mataku kepada CNBC Indonesia, Jumat (29/7/22).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi 'Warning' Menteri Kurangi Impor!


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading