Pengusaha Agen Perjalanan: Kenaikan Tiket Komodo 'Membunuh'

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah pemerintah yang bakal menaikkan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo dari Rp 75 ribu menjadi Rp 3,75 juta, atau naik 50x lipat sejak awal telah menimbulkan gejolak di masyarakat dan memicu penolakan dari pelaku industri pariwisata.
Dalam berbagai video di media sosial terlihat suara penolakan makin kencang, misalnya di akun Twitter @KawanBaikKom** terlihat video dimana warga membentangkan tulisan masyarakat tolak kenaikan tiket serta tempat disegel.
"Kalau penolakan semua unsur menolak, hotel, restoran, pelaku pariwisata, travel agen transportasi mati-matian menolak. Kalau diberlakukan Agustus ini mungkin ribut di Labuan Bajo," kata Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia Nusa Tenggara Timur (Astindo NTT) Jeme Hungga Mataku kepada CNBC Indonesia, Jumat (29/7/22).
"Isu berhembus 1 bulan lalu. Kalau pun naik harusnya perlu sosialisasi panjang, mungkin 6 bulan setahun nggak bisa langsung sebulan. Kita baru sembuh dari Covid, nggak tepat jika pemerintah buat statemen langsung menaikkan tiket, kondisinya kan belum pulih, bisa bunuh pariwisata sendiri jika diberlakukan, dan itu semua kami menolak," kata Jeme.
Kebijakan tersebut, ujarnya, berdampak pada hajat hidup banyak masyarakat yang bergantung pada pariwisata.
[Gambas:Video CNBC]
Miris Pengusaha! Harga Tiket Pesawat 'Meledak' Tunda Liburan
(dce)