Sampai Juni, Kuota Solar Jebol Sisa 6,6 Juta KL

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
29 July 2022 14:35
Petugas mengisi BBM mobil di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) milik PT Pertamina di Jakarta, Selasa (28/8). Saat ini sebanyak 60 terminal BBM Pertamina telah menyalurkan biodiesel 20% atau B20 untuk PSO (Public Service Obligation/subsidi). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar subsidi hingga Juni 2022 kemarin sudah mencapai 8,3 juta kilo liter (KL) dari kuota tahun ini sebesar 14,91 juta KL. Dengan begitu, maka sisa kuota Solar subsidi hingga Juni tinggal 6,6 juta KL

Artinya jika melihat proyeksi ke depan, maka kuota solar subsidi hingga akhir Desember tidak akan cukup. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa kuota untuk BBM Solar subsidi sudah mulai menipis.

"Hingga Juni, Solar subsidi sudah tersalurkan 8,3 juta KL. Sementara kuotanya 14,9 juta KL. Sampai Juni ya. Kalau Juli nanti dilihat di bulan Agustus," ujar Irto kepada CNBC Indonesia Jumat (29/7/2022).

Oleh sebab itu, tanpa adanya pembatasan pembelian atau penambahan kuota BBM, cukup sulit bagi perusahaan pelat merah tersebut menjaga pasokan yang tersisa.

"Artinya harus segera dilakukan pengaturan atau ada penambahan kuota BBM Subsidi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif memberi sinyal bahwa aturan pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite akan selesai pada Agustus 2022 ini.

Menurut dia, saat ini pemerintah tengah berupaya merampungkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) beserta petunjuk teknis pembelian Pertalite. Aturan ini sendiri nantinya akan menjadi dasar kebijakan pembatasan pembelian BBM Pertalite.

"Insya Allah (Agustus). Kita harus kerja cepat ini. Item-item nya sudah ada," kata Arifin saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).

Menurut Arifin upaya pengendalian alokasi volume penyediaan dan pendistribusian BBM jenis Pertalite terus dilakukan. Sehingga penyaluran ke tingkat masyarakat dapat lebih tepat sasaran.

"Selama ini kita selalu menjamin adanya BBM cuma BBM ini kan harus tepat, tepat sasaran kan memang penerima subsidi khususnya kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuota Jebol, Pemerintah Terjunkan Polri Awasi Solar Subsidi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular