Internasional

Bukti Terbaru Krisis Energi di Jerman, Warga Bisa Kedinginan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 29/07/2022 12:35 WIB
Foto: REUTERS/ANNEGRET HILSE

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Hanover di Jerman mengumumkan langkah-langkah penghematan energi pada Kamis, (28/7/2022). Hal ini terjadi tatkala pasokan gas Rusia yang mengaliri Eropa terpotong.

Dalam pengumuman tersebut, Ibu Kota Negara Bagian Niedersachsen itu meluncurkan pembatasan untuk menghemat gas, termasuk mematikan air panas di kamar mandi dan pancuran air yang dikelola kota.

Selain itu, bangunan kota juga hanya akan dipanaskan dari awal Oktober hingga akhir Maret dengan hanya maksimal 68 derajat.


"Setiap kilowatt jam penting, dan melindungi infrastruktur penting harus menjadi prioritas," kata Walikota Belit Onay, dikutip New York Post, Jumat (29/7/2022).

Meski begitu, beberapa bangunan seperti lokasi pembibitan, sekolah, dan rumah sakit, dikecualikan dari aturan tersebut.

Di Ibu Kota Jerman, Berlin, gedung-gedung kota dan monumen mengalami pengurangan daya penerangan pada Rabu malam. Hal ini ditujukan untuk memenuhi rekomendasi Uni Eropa bahwa tiap kota harus mengurangi penggunaan energi sebesar 15%,

"Dalam menghadapi perang melawan Ukraina dan ancaman energi Rusia, sangat penting bagi kami untuk menangani energi kami dengan hati-hati mungkin," kata seorang senator Berlin, Bettina Jarasch.

Adapun, pada hari Rabu, raksasa energi milik Pemerintah Rusia, Gazprom, membatasi aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 menjadi hanya 20% dari total kapasitas.

Gazprom menyalahkan kesulitan teknis sebagai penyebab dari pemotongan ini. Walau begitu, para pemimpin Barat melihatnya sebagai langkah balas dendam Kremlin atas kecaman blok itu akibat serangan ke Ukraina.

Diketahui, negara Barat seperti Eropa dan Amerika Utara serta sekutu seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan juga tak hanya mengecam langkah Rusia ini tapi juga menjatuhkan sanksi ekonomi. Ini diharapkan mampu mengurangi pendanaan Rusia untuk meluncurkan serangan.

"Gas sekarang menjadi bagian dari kebijakan luar negeri Rusia dan kemungkinan strategi perang Rusia," kata seorang regulator gas Jerman, Klaus Mueller, kepada radio Deutschlandfunk.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 68% Orang RI Tergolong Miskin -Jerman Hapus Hari Libur Nasional