Internasional

Waduh, Rusia Menembakkan Rudal ke Jet Tempur Israel

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 July 2022 21:02
Kendaraan penembak rudal S-400 Triumf Rusia mengikuti latihan militer di wilayah Sverdlovsk, Ural, di Rusia, Kamis (27/1/2022). Rusia telah meluncurkan serangkaian latihan militer: Unit infanteri dan artileri bermotor di barat daya Rusia berlatih menembakkan peluru tajam, pesawat tempur di Kaliningrad di Laut Baltik melakukan pengeboman, puluhan kapal perang berlayar untuk latihan di Laut Hitam dan Kutub Utara, dan Rusia jet tempur dan pasukan terjun payung tiba di Belarus untuk latihan perang bersama. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto: Kendaraan penembak rudal S-400 Triumf Rusia mengikuti latihan militer di wilayah Sverdlovsk, Ural, di Rusia, Kamis (27/1/2022). (Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan telah meluncurkan tembakan rudal S-300 kepada pesawat jet tempur Israel. Kejadian ini terjadi saat jet tempur itu menyerang target di wilayah Barat Laut Suriah.

Mengutip Times of Israel, Menteri Pertahanan Benny Gantz menyebut kejadian itu terjadi pada 13 Mei. Ia menyebut saat itu S-300 gagal mengunci jet Tel Aviv sebagai target.

"Itu adalah insiden satu kali saja. Saya pikir situasinya stabil sekarang," kata Gantz pada konferensi yang diselenggarakan oleh Channel 13 pada Selasa, (26/7/2022).

"Jet kami bahkan tidak berada di daerah itu," tambahnya seraya menjelaskan bahwa jet Israel telah meninggalkan daerah itu saat sedang berusaha dikunci oleh Rusia.

Karena baterai S-300 Suriah dioperasikan oleh militer Rusia dan tidak dapat ditembakkan tanpa persetujuan mereka, insiden ini dinilai sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan bagi Israel.

Pasalnya, Negeri Yahudi itu telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah untuk menargetkan pengiriman senjata yang menuju kelompok teror Hizbullah Lebanon.

Di sisi lain, Rusia memiliki kehadiran yang kuat di Suriah, Negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu mengambil sikap untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad selama konflik Suriah.

Sementara itu, laporan ini sendiri datang saat hubungan Israel dan Rusia sedang panas. Hal ini disebabkan langkah Rusia untuk menutup Badan Yahudi di kedaulatannya. Moskow beralih lembaga itu mempromosikan migrasi ke Israel yang telah menarik minat umat Yahudi yang ada di Rusia.

Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid menyebut penutupan Badan Yahudi di Rusia akan berdampak negatif terhadap hubungan kedua negara.

Lapid juga telah menugaskan Kementerian Luar Negeri Israel untuk menyusun tindakan spesifik yang dapat diambil Negeri Yahudi itu jika Rusia melanjutkan rencananya untuk menutup operasi organisasi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebut Hitler Orang Yahudi, Menlu Rusia Dikecam Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular