Internasional

Ujaran Rasis Pemimpin NATO Ini Tuai Kecaman, Seperti Apa?

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
27 July 2022 11:45
A drawing depicting Hungarian President Viktor Orban is projected on the wall of the TV building during a protest against a proposed new labor law, billed as the
Foto: Demonstrasi UU Tenaga Kerja di Budapest (REUTERS/Marko Djurica)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan bernada rasis yang dilontarkan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban berbuntut panjang. Penasihat lamanya mengundurkan diri akibat ucapan yang dianggap "sangat NAZI" tersebut.

Zsuzsa Hegedus, salah satu penasihat terlama Orbán, telah mengenal perdana menteri sejak 2002 dan menggambarkan hubungannya dengan dia sebagai persahabatan.

Namun, dalam surat pengunduran dirinya, yang diterbitkan oleh kantor berita Hungaria hvg.hu pada hari Selasa, (26/7/2022), dia mengatakan bahwa dia menjadi makin tidak nyaman dengan pribadi Orban dalam beberapa tahun terakhir.

Orban telah menjadikan retorika anti-migrasi sebagai bagian penting dari platform politiknya sejak 2015, dan sering menggunakan bahasa ala sayap kanan. Namun, dalam pidatonya akhir pekan lalu, di mana ia berbicara menentang percampuran ras, sangat ekstrem bahkan menurut standarnya.

Dalam pidatonya, Orban mengatakan pencampuran antara orang Eropa dapat diterima, tetapi orang Eropa yang bercampur dengan orang non-Eropa menciptakan orang-orang "ras campuran".

"Kami bersedia untuk bercampur satu sama lain, tetapi kami tidak ingin menjadi orang-orang dari ras campuran," kata Orban.

Dia menambahkan bahwa negara-negara di mana ini dianggap dapat diterima "bukan lagi negara".

Hegedus mengatakan dia telah lama membela perdana menteri terhadap tuduhan antisemitisme, tetapi percaya pidato terakhirnya tidak dapat dipertahankan.

"Saya dengan tulus menyesal bahwa sikap tercela seperti itu telah memaksa saya untuk memutuskan hubungan kami," tulis, dikutip The Guardian.

Kantor Orban menerbitkan jawabannya kepada Hegedüs di mana dia menerima pengunduran dirinya, tetapi menyangkal bahwa dia rasis.

"Anda tidak bisa serius menuduh saya melakukan rasisme setelah 20 tahun bekerja sama. Anda tahu lebih baik daripada siapapun bahwa di Hungaria, pemerintah saya mengikuti kebijakan tanpa toleransi terhadap antisemitisme dan rasisme," tulisnya.

Adapun, pidato Orban,yang diberikan pada sebuah acara Rumania itu telah memicu reaksi langsung di dalam Hungaria dan di luar negeri.

Perlu diketahui, Orban yang negaranya merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, kerap berseberangan dengan kelompoknya. Dia juga disebut-sebut sebagai 'pendukung' Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hal itu dibuktikan dengan sikapnya yang selalu menolak untuk menjatuhkan sanksi keras atas Rusia dan meminta Eropa untuk berkompromi dengan Negeri Beruang Merah.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Terbelah! Negara Ini Mau Jegal Kekuatan UE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular