'Penghijau' Lapangan Migas Bisa Kasih Rp468,74 T ke Negara

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
26 July 2022 14:10
Proyek Migas Bukit Tua, dioperasikan oleh Petronas. (Doc SKK Migas)
Foto: Proyek Migas Bukit Tua, dioperasikan oleh Petronas. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Reforminer Institute melaporkan penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di beberapa lapangan migas mempunyai peran penting. Implementasi teknologi ini tidak hanya untuk pengurangan karbon, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang besar untuk perekonomian nasional.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyampaikan setidaknya terdapat tiga proyek CCS/CCUS yang akan diterapkan di Indonesia. Ketiga lapangan tersebut yaitu Gundih-Pertamina EP, Sukowati-Pertamina EP, dan Tangguh EGR-BP.

Menurut Komaidi ketiga proyek ini berpotensi memberikan manfaat ekonomi yang cukup besar bagi negara hingga dengan Rp 468,74 triliun. "Gundih-Pertamina EP, Sukowati-Pertamina EP, dan Tangguh EGR-BP berpotensi memberikan manfaat ekonomi dengan rentang sekitar Rp 66,99 triliun - Rp 468,74 triliun," tulis Komadi dikutip Selasa (26/7/2022).

Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan CCS/CCUS global akan memberikan manfaat ekonomi yang besar. Kegiatan CCS/CCUS diproyeksikan akan memberikan kontribusi dalam peningkatan PDB sekitar US$ 30-100 miliar.

Selain itu pelaksanaan proyek ini juga dapat membuka lapangan kerja baru antara 4-12 juta orang di China pada tahun 2050, memberikan kontribusi dalam peningkatan PDB sekitar US$ 600 miliar.

Kemudian, membuka lapangan kerja baru sekitar 150 ribu orang di Uni Eropa pada tahun 2050, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan PDB sekitar US$ 2-4 miliar dan membuka lapangan kerja baru sekitar 15-30 ribu orang di United Kingdom pada tahun 2030.

Berikut rincian tiga proyek CCS/CCUS yang akan diterapkan di Indonesia:

1. Proyek/ Lapangan Sukowati - Pertamina EP dengan target penerapan di tahun 2030. Adapun potensi CO2 yang tertangkap selama 10 tahun dapat mencapai 3 juta ton CO2.

2. Proyek/ Lapangan Gundih - Pertamina EP dengan target penerapan di tahun 2025. Adapun potensi CO2 yang tertangkap selama 25 tahun mencapai 15 juta ton CO2.

3. Proyek/ Lapangan Tangguh EGR - British Petroleum dengan target penerapan pada tahun 2026. Adapun potensi Kapasitas CO2 tertangkap selama 10 tahun mencapai 30 Juta ton CO2.

Dengan begitu, maka total potensi CO2 yang tertangkap mencapai 48 juta ton CO2.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Negara yang Sudah 'Hijaukan' Lapangan Migas, RI Kapan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular