Bikin Galau! Minyak Mentah RI Sunset, Cuma Bisa Tahan 9 Tahun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 25/07/2022 11:13 WIB
Foto: Malacca Strait PSC, doc.EMP

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terancam kehabisan minyak mentah dalam kurun waktu tidak sampai 10 tahun. Data terbaru menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah di Indonesia diperkirakan hanya bertahan 9 tahun lagi dengan mempertimbangkan besaran cadangan perkiraan tersisa 4,2 miliar barel.

Wakil Ketua Komisi VII, Maman Abdurrahman menyadari bahwa fakta usia cadangan minyak mentah tersebut tidak bisa dihindari. Apalagi dari tahun ke tahun, produksi minyak nasional terus mengalami kemerosotan.

Adapun dua minggu yang lalu, pemerintah dan DPR telah menyepakati asumsi lifting minyak pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2023 di sekitar 660.000-680.000 barel per hari. Angka tersebut tentunya, lebih rendah jika dibandingkan dengan target tahun ini sebesar 703.000 barel per hari.


"Ada 1 narasi besar yang mesti kita ubah, saya mulai dari kata 'Sunset'. Minyak dan gas kita ini masih bisa menjadi tulang punggung tapi sudah masuk dalam era sunset, era sunrisenya itu EBT," ujar Maman dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (25/7/2022).

Oleh karena itu, dengan adanya sunset di industri hulu migas maka sebaiknya proses kegiatan di sektor ini tidak dipersulit. Ia pun mencontohkan kebijakan yang menghambat investasi di hulu migas salah satunya yakni pungutan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Kemarin itu Kementerian KKP mau melakukan pungutan lagi untuk di lepas pantai itu malah semakin membuat keinginan investor untuk menurunkan minat investasi ini menurun. Kita harus mempermudah industri yang sudah sunset ini, agar produksi minyaknya naik," katanya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha mengungkapkan fakta baru, bahwa cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya bertahan sampai 9 tahun saja. Hal itu dengan mempertimbangkan cadangan minyak yang diperkirakan hanya mencapai 4,2 miliar barel.

Sementara untuk gas, Indonesia memiliki cadangan sebesar 62,4 triliun kaki kubik (TCF). Adapun dengan jumlah tersebut, umur cadangan gas RI mampu bertahan hingga 18 tahun ke depan. "Umur cadangan minyak 9 tahun, kalau gas 62,4 triliun kaki kubik (TCF) sampai 18 tahun," ujarnya Selasa (20/7/2022).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa cadangan menjadi sebuah kebutuhan awal di industri hulu migas sebelum kegiatan produksi dimulai. Oleh sebab itu, cadangan menjadi fokus utama yang dilakukan oleh regulator hulu migas.

Dwi mengatakan rasio penggantian cadangan migas atau Reserve Replacement Ratio (RRR) di Indonesia sejak 2018 selalu di atas 100%. Adapun dengan dimulainya proyek Lapangan Abadi Blok Masela, peningkatan RRR bisa mencapai 300%.

"Tahun ini kita harapkan mendapatkan RRR 219%, tahun depan 208%. Ini bisa kita ambil dengan tambahan-tambahan cadangan, ini mungkin belum nendang dengan menemukan giant discovery di tahun-tahun mendatang," kata dia.

Apalagi Indonesia masih memiliki 128 cekungan migas di mana 20 diantaranya sudah berproduksi dan beberapa diantaranya sudah ditemukan tapi belum diproduksikan. Meski begitu, tantangan yang dihadapi saat ini adalah tingkat keekonomian.

"Tantangannya keekonomian keberadaan investor untuk mengeksploitasi, itu tantangannya. Kemudian mengenai produksi, lebih dari 20 tahun decline, itu tentu saja arahan pemerintah itu kita berjuang menahan penurunan," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Ramal Harga Minyak Mentah Bisa Turun 20% di 2025