Harta Karun Minyak Indonesia Terancam Habis, Ini Buktinya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 July 2022 20:45
Proyek Migas Bukit Tua, dioperasikan oleh Petronas. (Doc SKK Migas)
Foto: Proyek Migas Bukit Tua, dioperasikan oleh Petronas. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) menyampaikan cadangan minyak Indonesia diperkirakan hanya bertahan sampai 9 tahun saja. Hal itu dengan mempertimbangkan cadangan minyak yang hanya mencapai 4,2 miliar barel.

Sementara untuk gas, Indonesia memiliki cadangan sebesar 62,4 triliun kaki kubik (TCF). Adapun dengan jumlah tersebut, umur cadangan gas RI mampu bertahan hingga 18 tahun ke depan.

"Umur cadangan minyak 9 tahun, kalau gas 62,4 triliun kaki kubik (TCF) sampai 18 tahun," ujarnya, baru-baru ini.

Adapun, untuk cadangan batu bara, Indonesia mempunyai sekitar 38,8 miliar ton, umur cadangan batu bara setidaknya masih mampu bertahan hingga 69 tahun ke depan. Namun demikian perhitungan tersebut dengan asumsi tidak ada penemuan sumber daya baru.

Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Yunus sebelumnya mengatakan penurunan cadangan minyak sudah terjadi sejak 1996 sampai sekarang.

"Cadangan minyak turun sejak '96 sampai sekarang, sehingga berakibat pada produksi minyak kita yang terus turun dari tahun '96 sampai sekarang," ujarnya saat wawancara bersama CNBC Indonesia.

Berdasarkan data BP Statistical Review, cadangan terbukti minyak RI bahkan terus menurun sejak 1991. Sebelum 1991, cadangan terbukti minyak RI masih menyentuh sekitar 9 miliar barel. Namun pada 1991 menjadi tinggal 5,9 miliar barel, lalu 1994 5 miliar barel, pada 2002 turun lagi menjadi sekitar 4,7 miliar barel.

Pada 2011 cadangan kian menurun hingga hanya tinggal 3,7 miliar barel, dan pada 2019 hanya tinggal sekitar 2,5 miliar barel. Oleh karena itu, Taslim menurutnya agar RI terus bisa memproduksi minyak kedepannya, maka diperlukan eksplorasi yang membutuhkan investasi jumbo. Sementara sejak 2014, investasi untuk eksplorasi pun menurutnya juga terus turun.

"Kita lihat investasi, khususnya eksplorasi, sejak 2014 turun tajam sampai sekarang," tegasnya.

Melihat kondisi tersebut, maka diperlukan terobosan-terobosan baru agar investasi bisa terus ditingkatkan dan bisa menghasilkan cadangan baru. Pasalnya, dari 128 cekungan sedimen di Tanah Air, baru 20 cekungan yang baru diproduksi dan ada 70 cekungan belum dieksplorasi. Dari sisi potensi, menurutnya cadangan minyak nasional masih besar bila cekungan yang belum dieksplorasi ini mulai digarap.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berisiko Tinggi Alami Tumpahan Minyak dari Kegiatan Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular