AS Temukan Kasus Pertama Cacar Monyet Pada Anak-Anak

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
23 July 2022 14:00
Gambar mikroskop elektron yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ini menunjukkan virion cacar monyet. (AP/Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner)
Foto: Gambar mikroskop elektron yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ini menunjukkan virion cacar monyet. (AP/Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat menemukan kasus penyakit virus cacar monyet untuk pertama kalinya pada balita di California dan bayi bukan warga AS. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut kedua kasus itu kemungkinan merupakan hasil dari penularan rumah tangga.

Wakil Direktur Divisi Patogen dan Patologi Konsekuensi Tinggi CDC Dr. Jennifer McQuiston mengaku tidak mengherankan bahwa muncul kasus cacar monyet pada anak-anak.

"Tetapi, sampai saat ini tidak ada bukti bahwa kita melihat virus ini menyebar di luar komunitas gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan sesama jenis," ungkap dia dikutip Reuters, Sabtu (23/7/2022). 

Dia mengatakan sebanyak 99% dari 2.891 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di AS melibatkan pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis. Selain itu, ada beberapa wanita dan pria transgender yang telah terinfeksi.

Sementara itu, Koordinator Respons Covid-19 Gedung Putih Dr. Ashish Jha, mengatakan pemerintah telah mengirimkan 300.000 dosis vaksin cacar monyet.

Adapun sudah ada cukup vaksin yang tersedia untuk memberikan dosis vaksin pertama kepada lebih dari setengah populasi yang memenuhi syarat di New York dan lebih dari 70% populasi yang memenuhi syarat di Washington D.C.

Dia menegaskan bahwa penyakit ini kurang mematikan di negara-negara non-endemik. Namun, sejumlah pasien telah dilaporkan dirawat di rumah sakit karena sakit parah.

Jha mengatakan AS masih mengevaluasi apakah wabah cacar monyet harus dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat.

"Kami sedang melihat itu, melihat apa cara, di mana respons dapat ditingkatkan, jika ada, dengan menyatakan darurat kesehatan masyarakat," pungkasnya.

Sebagai informasi, cacar monyet menyebabkan gejala seperti flu dan lesi kulit dan telah menyebar sebagian besar pada pria yang berhubungan seks dengan pria dalam wabah baru-baru ini, di luar negara-negara Afrika barat dan tengah di mana penyakit itu endemik. Penyakit ini menyebar terutama melalui kontak dekat.

Sejauh tahun ini, ada lebih dari 14.000 kasus cacar monyet di lebih dari 60 negara dan lima kematian di Afrika. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Minggir Dulu! AS Deteksi Kasus Pertama Penyakit Langka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular