Fenomena Baju 'Impor Bangkok', Serbu Tanah Abang-Toko Online

Astrid Nicolien, CNBC Indonesia
22 July 2022 12:15
Warga berbelanja di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/4/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga berbelanja di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/4/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maraknya pakaian impor di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat ternyata tak hanya didominasi pakaian dan tekstil impor asal China. Selain itu, marak pakaian impor asal Thailand yang biasa disebut 'baju impor Bangkok'. Bahkan penetrasi pakaian impor Bangkok ini sudah marak juga di toko online dari Shopee hingga Tokopedia.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Kamis (21/7) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat umumnya toko pakaian wanita di Tanah Abang mempunyai koleksi baju impor Bangkok. Bahkan ada beberapa toko lebih banyak menjual baju impor dari Thailand dibandingkan baju lokal karena banyaknya permintaan.

"Produk Bangkok lebih banyak diminati walaupun lebih mahal, orang menegah ke atas yang sudah tahu barang dan kualitas, jadi yang menengah ke atas yang sering beli," ungkap salah satu karyawan Toko Pelangi di Tanah Abang kepada CNBC Indonesia.

Baju impor Bangkok tentunya jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan baju lokal. Pantauan di Toko Pelangi untuk blouse lokal dibanderol Rp 100 ribu sedangkan harga blouse impor Bangkok mulai dari Rp 250 ribu. Dress lokal dari Rp 200 ribu sedangkan dress impor Bangkok dari mulai Rp 400 ribu.

Selain itu di Toko Chantique 1 untuk harga blouse rajut lokal harganya Rp 80 ribu, tapi 1 blouse rajut impor Bangkok Rp 200 ribuan. Dan untuk 1 stel blouse dan celana lokal dari Rp 185 ribu, impor Bangkok dari Rp 250-550 ribu.

Meskipun memiliki perbandingan harga mencapai 100-150% namun rupanya koleksi baju impor Bangkok banyak diminati karena kualitas juga lebih memiliki variasi model dan warna yang menarik.

"Kita impor baju dari Bangkok & China tapi kebanyakan Bangkok karena kualitas," kata karyawan Toko Chantique yang tidak mau disebutkan namanya.

Fenomena tren baju Bangkok di Tanah Abang sudah membanjiri Pasar Tanah Abang sejak beberapa tahun lalu. Produk baju Bangkok bersanding dengan pakaian impor China yang lebih menyasar segmen bawah di Pasar Tanah Abang.

"Saya kerja di sini sudah 6 tahun, 6 tahun itu sudah ada baju baju impor Bangkok," kata karyawan Toko Pelangi.

Selain di toko offline seperti Tanah Abang, peredaran baju impor Bangkok juga marak di toko online.  Di e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, dengan penelusuran kata kunci 'baju impor bangkok' maka banyak lapak yang bermunculan. Misalnya di Shopee ada pedagang yang menawarkan "SEMUA ENAM PULUH RIBU baju Thailand import bangkok". Di Tokopedia, kaos impor Bangkok juga banyak ditawarkan dengan harga sangat bersaing hanya Rp 50 ribuan.

Selain itu di toko online beautynona.fashionstore harga blouse dan 1 stel blouse kemeja, jauh lebih murah, mulai dari Rp 79 ribu - Rp 243 ribu dengan penjualan tertinggi total 611 per model.

Hal ini menunjukkan permintaan terhadap model "Baju Impor Bangkok" terus menjadi pilihan konsumen di pasar domestik. Hal ini tentu jadi bisnis yang menggiurkan bagi para pedagang.

"Sebelum pandemi sering belanja barang ke Bangkok, owner saya bisa sampe 17 karung modelnya macam-macam tapi sekarang sudah jarang," kata karyawan di Tanah Abang.

Adanya e-commerce membuat persaingan produk baju lokal dan impor makin ketat. Adanya e-commerce penjualan baju impor seperti Baju Impor Bangkok dapat menekan harga menjadi jauh lebih murah.

"Waktu pandemi sering belanja di e-commerce, e-commerce jauh lebih murah karena biaya sewa tempat tidak ada" kata Anggi salah satu pengunjung yang sedang berbelanja di Tanah Abang.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Badai PHK Jika Baju Bangladesh Banjiri Pasar RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular