Menteri ESDM Minta Dukungan METI Dorong Energi Hijau

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 21/07/2022 17:40 WIB
Foto: Ilustrasi (Photo by Appolinary Kalashnikova on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta agar Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dapat mendukung dan membantu Pemerintah. Khususnya dalam mengakselerasi program guna mencapai target emisi dan bauran energi bersih di Indonesia.

Arifin menilai saat ini sumber energi fosil yang dimiliki Indonesia sudah mulai berkurang. Sehingga transisi energi menjadi sumber energi terbarukan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia di masa mendatang.

Apalagi pemerintah juga sudah menetapkan target-target besar di sektor energi terbarukan. Diantaranya seperti penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 dengan upaya sendiri, atau mencapai 51% dengan dukungan komunitas internasional serta target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 20225.


"Tentu saja perlu upaya lokal dari seluruh unsur. Nah dari segi pembayaran, sudah ditetapkan inisiatif, antara lain adanya aturan untuk pemasangan PLTS Atap. Kemudian juga kita menyiapkan Peraturan Presiden terkait tarif EBT, ini mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat disahkan," kata Arifin Rabu (20/7/2022).

Selain itu, perlu juga dilakukan program early retirement untuk pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang usianya sudah lanjut. Kemudian menggenjot program konversi dari kompor gas menjadi kompor listrik dan konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum METI 2022 - 2025 Wiluyo Kusdwiharto mengatakan Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi global melalui adopsi Paris Agreement dalam Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim).

"Dengan mengacu hal tersebut, METI perlu menyusun program-program yang dapat membantu percepatan pencapaian target-target pemerintah. METI juga perlu memberikan masukan, mulai dari proses penyusunan peta jalan, penyusunan regulasi terkait, hingga pada tahap implementasinya," ujarnya.

Wiluyo mengatakan dalam tiga tahun mendatang, METI akan fokus pendorong pelaksanaan 8 program kerja yang terbagi dalam lingkup yakni organisasi, dukungan regulasi dan kebijakan, peningkatan kapasitas dan sosialisasi energi terbarukan. Selain itu, promosi investasi energi terbarukan, peningkatan pemanfaatan transportasi ramah lingkungan, serta promosi teknologi energi terbarukan.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RUPTL 2025-2034, Ambisi Besar atau Sekedar Janji Energi Hijau?