Pemimpin Chechnya Tunggu Perintah Putin Buat Hancurkan NATO

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin wilayah Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu perintah Presiden Vladimir Putin untuk menghancurkan negara-negara NATO. Hal ini dilontarkan saat pasukan Chechnya masih membantu Rusia dalam serangan Moskow ke Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan di akun Telegram-nya, Kadyrov mengumumkan penyelesaian resimen baru bernama 'Akhmat Utara' untuk membantu Rusia di Ukraina.

Ia juga menyebut bahwa Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang berani menentang kekejaman yang disebarkan Barat. Menurutnya, keputusan Putin untuk meluncurkan serangan militer di Ukraina adalah untuk mengusir setan dari negara itu.

Baca: Rusia Sebut Pasukan Ukraina Jadi Monster, Hasil Eksperimen AS

"Kami siap untuk melangkah lebih jauh atas perintah (Putin), untuk dengan mudah mengambil Kyiv dan negara-negara NATO," tulis pernyataan itu, dikutip Newsweek, Rabu (20/7/2022).

Menurutnya, pasukan tersebut memiliki pengalaman, persenjataan, iman, patriotisme, ide, dan kebenaran. Oleh karena itu, imbuhnya, Barat belum memahami kekuatan pasukan tersebut.

"Dengan satu perintah Putin, kami siap untuk menghancurkan kampanye palsu demokratis, pseudo-liberal dan barbarisme negara-negara Barat, yang merusak komunitas dunia dalam upaya untuk menaklukkan seluruh dunia di bawah mereka, untuk dipecahkan," tambahnya.

Baca: Putin 'Ejek' Kebijakan Energi Eropa

Kadyrov sendiri sebelumnya telah tercatat beberapa kali menyatakan kesiapan Chechnya untuk mobilisasi militer skala besar melawan Ukraina dan negara-negara Barat. Pada Mei lalu, Kadyrov mengaku siap menyerang Polandia lantaran keputusan negara itu untuk memberikan bantuan senjata bagi Kyiv.

Kemudian, pada Juni lalu, ia membagikan video yang menunjukkan pertemuan massal angkatan bersenjatanya. Dalam pertemuan itu, Kadyrov menyatakan siap memastikan 'perdamaian' di dunia, mengatakan bahwa negara-negara Eropa Barat telah melakukan semua upaya yang mungkin untuk menghancurkan negaranya.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Ngamuk ke Rusia, Putin 'Acak-Acak' Jerman-Inggris