Pasokan Gas di Jatim Mendadak Melejit, Siapa Bakal Serap?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 July 2022 18:25
Ketersediaan pasokan gas bumi dipastikan oleh PGN.
Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan gas untuk wilayah Jawa Timur. Terutama setelah proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) oleh Pertamina EP Cepu dan proyek gas milik operator Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) beroperasi.

Direktur Pembinaan Program Migas Dwi Anggoro Ismukurnianto mengakui bahwa pasokan gas untuk industri di Jawa Timur saat ini masih terbatas. Namun dengan beroperasinya dua proyek gas yang saat ini masih berjalan, maka kebutuhan gas untuk industri akan terpenuhi.

"Potensi tambahan pasokan gas bumi di wilayah Jawa Timur akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gas pada sektor pupuk, kelistrikan dan sektor industri yang selama ini mengalami kekurangan pasokan dan menyebabkan harus diberlakukan pembagian gas secara prorata," ujar Dwi Anggoro kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/7/2022).

Lebih lanjut, Dwi mengatakan apabila kebutuhan gas di region Jawa Tengah dan Jawa Timur telah terpenuhi. Maka pasokan gas dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa barat apabila pipa transmisi Cirebon-Semarang telah terbangun.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menyampaikan bahwa beberapa proyek gas di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) akan onstream pada tahun ini. Adapun tambahan gas diperkirakan dapat mencapai 417 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan dengan beroperasinya proyek milik Husky CNOOC Madura Ltd (HMCL) dan Pertamina EP Cepu (PEPC), maka produksi gas di Jabanusa akan bertambah sebesar 417 MMSCFD.

Dengan rincian proyek yakni pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) oleh PEPC menyumbang produksi 192 MMSCFF, kemudian Lapangan MDA-MBH yang dioperatori oleh HMCL sebesar 175 MMSCFD, dan Lapangan MCA sebesar 50 MMSCFD.

"Ini memang jadi tantangan, kalau kita lihat saat ini produksi gas kita kan sekitar 600 MMSCFD di Jatim. Nah penyerapannya tentu fluktuatif. Tapi maksimum saat ini sudah 600 an tapi dengan adanya HCML masuk JTB onstream juga kita akan ada tambahan sekitar 192 ditambah 170 dan 50," katanya saat ditemui di Bali, Rabu (29/6/2022).

Lebih lanjut Nurwahidi sendiri merinci untuk proyek JTB diharapkan dapat onstream pada bulan Juli tahun ini. Sementara untuk proyek Lapangan MDA-MBH pada Agustus, dan Lapangan MCA pada bulan Oktober.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Harta Karun' Raksasa Baru di Papua, Ini Lokasinya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular