Internasional

Menguak Misi Biden ke Arab Saudi, Ini yang Diincar?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 July 2022 06:50
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (15/7/2022).  (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Foto: Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (15/7/2022). (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Timur Tengah (Timteng) di Arab Saudi pada Sabtu, (16/7/2022). Hal ini dilakukan untuk menegaskan eksistensi Washington di wilayah itu.

Dalam laporan Reuters, kunjungan Biden ke Timteng ini adalah untuk mengamankan dua hal, yakni kenaikan produksi minyak di tengah kenaikan harga komoditas energi itu serta integrasi negara-negara di wilayah itu dengan Israel dari segi pertahanan.

Untuk kenaikan produksi minyak, Biden dilaporkan gagal mengamankan jaminan dari beberapa negara Timteng pengekspor minyak besar seperti Arab Saudi dalam hal kenaikan produksi.

Meski begitu, ia menyebut sikap negara-negara tersebut akan kembali terlihat dalam KTT OPEC Agustus mendatang. Saudi, bersama Rusia dan beberapa negara eksportir minyak besar lainnya selain AS diketahui memang merupakan anggota aliansi itu

"Saya menantikan untuk melihat apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang," kata Biden dikutip Senin, (18/7/2022).

Sementara itu, untuk kasus Israel, Biden memulai dengan mengatakan bahwa sikap Arab Saudi yang membuka wilayah udaranya untuk pesawat-pesawat Israel adalah hal yang tepat.

Washington sendiri juga menargetkan agar Tel Aviv dapat bergabung dalam sebuah pakta pertahanan dengan negara-negara Timteng dengan alasan perlindungan diri dari Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon. Namun sejauh ini, belum ada kesepakatan yang tercapai dengan jelas.

Bahkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, mengaku tak tahu adanya diskusi tentang aliansi pertahanan dengan Israel dan bahwa kerajaan pimpinan Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud itu tidak terlibat dalam pembicaraan semacam itu.

Seorang pejabat AS mengaku bahwa pihaknya masih mengupayakan untuk memasukan Israel dalam sebuah aliansi pertahanan bersama dengan negara Arab melalui pembicaraan bilateral.

"Kami percaya ada nilai besar dalam memasukkan sebanyak mungkin kemampuan di kawasan ini dan tentu saja Israel memiliki kemampuan pertahanan udara dan rudal yang signifikan, sebagaimana yang mereka butuhkan," ujar seorang pejabat Washington.

"Tetapi kami melakukan diskusi ini secara bilateral dengan negara-negara ini," tambahnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Akan Datang ke Arab Saudi dan Israel, Mau Apa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular