Internasional

Joe Biden Akan Datang ke Arab Saudi dan Israel, Mau Apa Ya?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 June 2022 10:25
Presiden AS Joe Biden tiba di Gedung Putih pada 18 Mei 2022 di Washington, DC. (Getty Images/Win McNamee)
Foto: Presiden AS Joe Biden tiba di Gedung Putih pada 18 Mei 2022 di Washington, DC. (Getty Images/Win McNamee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Israel Juli mendatang. Gedung Putih berencana untuk mengumumkan perjalanan tersebut minggu ini.

Menurut sebuah sumber yang mengetahui rencana tersebut, perjalanan Biden ke Arab Saudi akan mencakup pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Kunjungan itu akan ditujukan untuk memperkuat hubungan dengan Arab Saudi pada saat Biden berusaha menemukan cara untuk menurunkan harga bensin di AS, sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (13/6/2022).

Sebelumnya, rencana kunjungan Biden ke Arab Saudi dan Israel sempat ditunda dari akhir Juni ke Juli. Gedung Putih juga merencanakan perjalanan yang lebih luas ke Timur Tengah bulan depan.

"Kami sedang melakukan perjalanan ke Israel dan Arab Saudi untuk KTT GCC+3," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada NBC News. "Kami sedang bekerja untuk mengkonfirmasi tanggal. Ketika kami memiliki sesuatu untuk diumumkan, kami akan melakukannya."

Seorang diplomat asing dan dua pejabat AS mengatakan kedua kunjungan itu diperkirakan akan berdekatan pada perjalanan Biden yang sebelumnya dijadwalkan ke Jerman dan Spanyol bulan ini.

Presiden AS Joe Biden, Jumat (25/3) bertemu dengan pasukan Amerika selama kunjungannya ke Polandia untuk mendukung tanggapan sekutu terhadap krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia. (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)Presiden AS Joe Biden, Jumat (25/3) bertemu dengan pasukan Amerika selama kunjungannya ke Polandia untuk mendukung tanggapan sekutu terhadap krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia. (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)

Gedung Putih sebelumnya mengatakan Biden merasa bahwa putra mahkota adalah "paria" untuk perannya dalam pembunuhan lawan politiknya, jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi, di Turki pada 2018 silam.

Pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul menodai citra putra mahkota sebagai seorang reformis. Namun baik pihak MBS dan Pemerintah Saudi telah membantah keterlibatannya dalam kematian jurnalis tersebut.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi Cabut Pembatasan Wilayah Udaranya, Demi Israel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular