Bertemu Deputi PM Korea, Sri Mulyani Singgung Budaya K-Pop

Intan R.D, CNBC Indonesia
Minggu, 17/07/2022 21:00 WIB
Foto: Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani (kanan) dalam pertemuan bilateral dengan Deputi Perdana Menteri Republik Korea, Choo Kyung-ho (kiri). (Dok. Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Choo Kyung-ho, Deputi Perdana Menteri Republik Korea Selatan. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas soal kerjasama di bidang investasi dan industri. 

Sri Mulyani juga memberikan ucapan selamat atas dilantiknya pemerintahan baru Korea. Dia meyakini bahwa hal ini dapat membuka banyak kesempatan bagi kerja sama bilateral yang lebih kuat.

Menurut Sri Mulyani, tidak hanya kerjasama business-to-business, Indonesia dan Korea juga memiliki hubungan people-to-people yang erat.


"Salah satunya melalui budaya K-pop yang sangat digemari di Indonesia, sehingga Korea memiliki citra yang baik di mata penduduk Indonesia," ujar Sri Mulyani, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Keuangan, Minggu(17/7/2022).

Sementara itu, Choo mengapresiasi kepemimpinan Indonesia sebagai Presidensi G20 karena mampu menjaga keutuhan G20 di tengah tensi politik yang belum mereda. Salah satu yang ia apresiasi adalah pendirian Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF).

"Berbagai risiko global yang menghantui dunia sebaiknya tidak diperburuk dengan tren proteksionisme dari beberapa negara," kata Deputi Choo.

Choo lalu menyatakan bahwa banyak pebisnis Korea yang tertarik untuk berkolaborasi di bidang otomotif, industri baja, dan industri kimia.

Menkeu pun menyambut baik minat Korea Selatan tersebut, dan menambahkan bahwa rencana transformasi bidang energi dan manufaktur yang lebih bersih (green energy and green industry) akan memperlebar peluang kolaborasi di bidang tersebut.

Menurut Sri Mulyani, potensi kerja sama ekonomi masih terbuka lebar, misalnya saat ini Indonesia sedang melakukan transformasi green energy yang juga memberikan kesempatan besar bagi perusahaan Korea Selatan. "Khususnya di sektor manufaktur seperti industri mobil listrik." pungkasnya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara "Kepincut" Investasi di K-Pop Hingga Perfilman