
Xi Jinping Makin Galak, Biang Keroknya Amerika

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat dikabarkan setuju untuk menjual peralatan militer ke Taiwan senilai US$ 108 juta. Hal ini dapat membangkitkan tensi antara Taiwan dan China.
Melansir Reuters, China tidak pernah menggunakan kekuatan senjata untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya. Namun kini, Taiwan yang dipimpin dengan prinsip Demokrasi mulai mengeluhkan peningkatan tekanan militer dari Beijung untuk mencoba dan memaksa menerima kedaulatannya.
Sementara itu, AS hanya memiliki hubungan tidak resmi dengan Taiwan. Namun, undang undang di AS mengharuskan Washington untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri dan Pemerintahan Joe Biden telah berjanji untuk meningkatkan keterlibatannya di sana.
Untuk diketahui Pentagon mengungkapkan Taiwan meminta bantuan teknis seperti suku cadang, dan perbaikan tank, kendaraan tempur, dukungan teknis, logistik pemerintah AS dan kontraktor.
"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada keberlanjutan kendaraan penerima, senjata kecil, sistem senjata tempur, dan barang dukungan logistik, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon dalam pernyataan dikutip dari Reuters pada, Minggu (17/7/2022).
AS juga akan meningkatkan interoperabilitas militer Taiwan dengan sekutu lainnya sehingga tidak akan kesulitan menyerap peralatan dan dukungan.
Pemberitahuan dari Departemen Luar Negeri AS tidak menunjukan kontrak telah ditandatangani atau negoisasi telah selesai. Tapi Kementerian Pertahanan Taiwan menjelaskan kesepakatan itu diharapkan efektif dalam waktu satu bulan.
"Dalam menghadapi ancaman militer yang meluas dari komunis China, memelihara peralatan dengan baik sama pentingnya dengan senjata dan peralatan yang baru dibeli," tambah keterangan Kementerian Pertahanan Taiwan.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas, Xi Jinping Larang Terbang & Berlayar ke Taiwan