Gejala Awal Covid-19 Gelombang Kali Ini Ternyata Bukan Demam!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Sabtu, 16/07/2022 14:00 WIB
Foto: Waspada! Kasus Naik & Varian Omicron Baru BA.4 & BA.5 Masuk RI (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 kembali melonjak di beberapa negara dunia. Hal ini dikarenakan perkembangan mutasi baru virus itu, Omicron BA.4 dan BA.5, yang menyebar secara lebih masif.

Di Indonesia, cara menyebarnya varian ini menimbulkan gejala yang berbeda dari penularan sebelumnya. Tak hanya demam maupun batuk, gejala paparan virus corona pun bisa berupa kelelahan hingga sakit kepala sebelum mengalami kesulitan bernafas yang terdeteksi di banyak kasus.

Sebuah laporan mengenai Covid-19 menyimpulkan bahwa gejala juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Kelelahan Covid-19 juga dapat muncul bahkan setelah melakukan tugas-tugas kecil.


Hal lain yang dapat terhambat oleh kelelahan adalah konsentrasi atau mengingat sesuatu. Kadang-kadang, orang menggambarkan tanda-tanda ini sebagai "kabut otak".

"Rasanya sulit untuk menaiki tangga, melakukan pekerjaan normal atau bahkan bangun dari tempat tidur," kata ZOE, dikutip Selasa (12/7/2022).

Sementara itu, epidemiologis dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak lebih ringan dibandingkan varian Covid-19 lainnya. Gejala yang relatif ringan itu pada dasarnya disebabkan oleh imunitas masyarakat yang sudah terbentuk terhadap COVID-19.

"Omicron ini bukan lebih ringan, tapi yang menjadi penyebab terkesan ringan adalah karena imunitas yang sudah terbentuk," beber Dicky, seperti dikutip Sabtu (16/7/2022).

"Kalau ini menimpanya ketika kita di situasi yang sama imunitas seperti Delta datang, kematiannya akan jauh lebih besar ketika BA.4 dan BA.5 ini datang. Kita beruntung ini datang setelah gelombang Delta," tambahnya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada