Sri Mulyani Titip Pesan ini ke ADB

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 July 2022 12:15
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berjabat tangan dengan Secretary of the Treasury Amerika Serikat Janet Yellen dalam pertemuan bilateral yaitu rangkaian Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022). Pertemuan tersebut untuk meningkatkan hubungan kedua negara. ANTARA FOTO/POOL/Nyoman Budhiana.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI (Menkeu), Sri Mulyani berkesempatan untuk menemui Mr. Masatsugu Asakawa, Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) sehari sebelum perhelatan Pertemuan Ketiga Finance Minister and Central Bank Governor (FMCBG) dimulai.

Dalam kesempatan itu, Ia juga berdiskusi dengan tiga Menteri Keuangan anggota G20, yaitu Menteri Keuangan India, Ms. Nirmala Sitharaman, Treasurer Australia Mr, Jim Chalmers, dan UK Chancellor Mr. Nadhim Zahawi.

Sri Mulyani membahas tentang akses dan ketersediaan vaksin dengan Nirmala dan Asakawa. Sri Mulyani menyepakati pentingnya menjaga akses dan ketersediaan vaksinasi COVID-19 yang tidak boleh diabaikan mengingat pandemi belum sepenuhnya teratasi.

Ia memahami rasionalisasi kebutuhan pembiayaan di sektor tersebut sebagai salah satu bentuk reformasi di sektor kesehatan. Langkah reformasi tersebut salah satunya ditujukan untuk membentuk pusat produksi vaksin yang andal dan tepercaya, sehingga dapat mendukung persiapan dampak pandemi pada masa mendatang seperti yang disepakati dalam Presidensi G20 Indonesia melalui pembentukan Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF).

Kepada Asakawa, Sri Mulyani menekankan peran penting ADB dalam menyukseskan agenda Sustainable Finance. ADB khususnya telah menggagas Energy Transition Mechanism untuk membantu negara-negara berkembang dalam melakukan peralihan sumber daya energinya menjadi lebih berkelanjutan dan terjangkau atau sesuai dengan prinsip just and affordable.

Ia berharap agar ADB sebagai bank pembangunan multilateral di kawasan dapat membantu negara-negara di Asia yang paling terdampak dalam era pandemi ini. Terkait isu perpajakan internasional, Mr. Asakawa menyoroti agenda International Taxation, khususnya mengenai tertundanya implementasi Multilateral Convention atau Pilar 1 oleh OECD. "Tertundanya implementasi pilar 1 tidak menghalangi inisiatif perpajakan lainnya di kawasan Asia," katanya.

Menkeu mengacu pada pelaksanaan salah satu side event pada FMCBG ketiga, yaitu Asia Initiative, yang fokus pada komitmen negara-negara Asia dalam menegakkan transparansi pajak demi mengurangi praktik penghindaran pajak.

Asakawa menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung presidensi Indonesia, seraya menyampaikan bahwa saat ini ADB juga sedang berfokus pada peningkatan SDM, competitiveness index, dan mobilisasi sumber daya domestik (Domestic Resources Mobilization/DRM.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaya Sri Mulyani Hingga Menkeu India Bicara Climate Change

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular